Arus Balik di Tol Cipali Masih Padat

Red: Agung Sasongko

Jumat 22 Jun 2018 22:47 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di ruas Tol Cipali KM 183, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/6). Foto: Republika/Mahmud Muhyidin Sejumlah kendaraan melintas di ruas Tol Cipali KM 183, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus lalu lintas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) wilayah Kabupaten Subang hingga Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kabupaten Karawang padat merayap pada H+6 Lebaran 2018 atau Jumat malam.

Dari pantauan, mulai dari jalan Tol Cipali wilayah Subang hingga jalan Tol Jakarta-Cikampek para pengendara yang menuju arah Jakarta tidak bisa memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Arus lalu lintas yang cukup padat itu sempat tersendat di beberapa titik. Di antaranya di titik menuju rest area serta di kilometer 66 yang merupakan titik pertemuan arus dari Tol Cipali dan Tol Cipularang.

Kepadatan cukup parah terjadi sejak selepas kilometer 66 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebab selepas kilometer 66 kendaraan dari arah Cipali dan Cipularang bersatu di jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.

"Saya sudah hampir lebih dari satu jam istirahat di rest area. Tapi kondisi arus lalu lintas masih sangat padat," kata Tisno, salah seorang pengendara saat ditemui di rest area kilometer 62 jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Ia mengaku akan melanjutkan perjalanan ke Tangerang setelah mudik ke kampung halamannya, di Magelang.

Sepanjang perjalanan diakuinya cukup lancar. Kepadatan arus lalu lintas hanya dirasakan sejak di jalan Tol Cipali menjelang jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Sementara itu, untuk mengurai kemacetan, PT Jasa Marga bersama aparat kepolisian memberlakukan sistem contra flow atau lawan arus dari kilometer 53 hingga kilometer 41 jalan tol Jakarta-Cikampek untuk arah Jakarta.

Dalam keterangan di linimasa akun resmi lalu lintas PT Jasa Marga @PTJASAMARGA, Jumat, contraflow diberlakukan mulai pukul 18.30 WIB dari Karawang Timur kilometer 53 hingga Karawang Barat kilometer 41, pada lajur kanan.

Pemberlakuan contraflow disebabkan padatnya volume kendaraan mulai dari Dawuan kilometer 65 hingga Karawang Barat kilometer 41 arah Jakarta.

"Dawuan kilometer 65-Karawang Timur kilometer 53 padat, kepadatan di lajur masuk contraflow/kanan. Karawang Timur kilometer 52 - Karawang Barat kilometer 41 padat, kepadatan di lajur keluar contraflow/kanan," cuit akun tersebut.

Terpopuler