Titik Rawan Macet Saat Arus Balik Menurut Menhub

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yudha Manggala P Putra

Senin 18 Jun 2018 18:40 WIB

Sejumlah kendaraan teparkir di Rest Area Kilometer 102 Cikopo-Palimanan (Cipali), Subang Jawa Barat, Jumat (8/6). Foto: Republika/Mahmud Muhyidin Sejumlah kendaraan teparkir di Rest Area Kilometer 102 Cikopo-Palimanan (Cipali), Subang Jawa Barat, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan pada H+2 Lebaran 2018, jumlah kendaraan yang menuju Jakarta pada arus balik belum terlalu padat. Meskipun begitu, Budi menuturkan masyarakat mewaspadai sejumlah titik kemacetan pada arus balik.

Salah satunya di Jembatan Kali Kuto yang menjadi salah satu titik yang berpotensi mengalami kemacetan. "Titik rawannya satu di Jembatan Kali Kuto karena mesti mengantre," kata Budi usai meninjau lalu lintas di Jembatan Kali Kuto, Jawa Tengah, Senin (18/6).

Titik rawan kemacetan kedua yaitu di Cipali. Budi memprediksi kemacetan di Cipali terjadi di beberapa titik tempat peristirahatan yang kondisinya belum maksimal. "Itu (tempatperistirahatan yang belum maksimal di Cipali) berpotensi over kalau dari jalur nasional dan ini akan padat," jelas Budi.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Budi menegaskan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan korlantas untuk menyiapkan sejumlah skenario mengantisipasi kemacetan. Nantinya, jika ada satu titikdihadapi kemacetan di jalur fungsional akan diberlakukan contraflow.

Jika contraflow masih belum berhasil mengurai kemacetan, maka akan dialihkan ke jalur nasional. "Tol (macet) lebih dari tiga kilometer amanahnya atau mandat yang diberikan ke Polri bisa melakukan diskresi bahkan untuk tidak bayar tol," jelas Budi.

Kemenhub memprediksi puncak arus balik Lebaran 2018 terjadi pada 19-20 Juni 2018. Hingga hari ini (18/6), baru 11 persen saja yang sudah kembali ke Jakarta dari total sekitar 1,7 juta kendaraan baik roda dua dan empat.