Mencicipi Kuliner Lebaran Khas Hong Kong dan Makau

Red: Agung Sasongko

Senin 18 Jun 2018 17:35 WIB

Hong Kong Foto: wikimedia Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*

Makan tak makan yang penting kumpul. Istilah ini sepertinya sudah mulai bergeser menjadi kumpul tak kumpul yang penting makan-makan.

Makan-makan memang terdengar sederhana dan murah meriah, tetapi dengan ini justru bisa mengakrabkan orang-orang yang belum kenal. Bahkan bisa menyatukan orang-orang yang tadinya bermusuhan. Makanya pantas dalam sebuah hadits disebutkan: “orang yang memberikan makan kepada orang yang lapar akan dirindukan oleh surga”.

Setiap daerah pasti punya ciri khas makanan tersendiri. Makanan adalah identitas. Apalagi di hari raya idul fitri seperti ini, musimnya open house, banyak orang berkunjung berlebaran.

Biasanya Orang yang jamuan makanannya enak-enak akan diserbu duluan oleh tetangga-tetangga untuk bersilaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Setelah itu akan dipersilahkan mencicipi ketupat sayur, opor ayam, semur daging, dan lain-lain.

Pada Jumat (15/6), sebelum melaksanakan tugas khutbah Idul Fitri, kami (Zulfirman, Ismail Hasan, Khumaini Rosadi - Dai Ambassador Dompet Dhuafa) disediakan sarapan khas Indonesia, sate dan opor resep Madura, oleh Ibu Ilham – Istri GM DDHK.

"Meskipun belum semantap resep aslinya tetapi cukuplah untuk mengobati rasa kangen dengan kuliner khas Indonesia, harap maklum, baru belajar dari mertua, karena masaknya masih melihat contekan resep. Hehe," ungkap Ibu Ilham.

Termasuk dalam makanan adalah cemilan. Di Hong Kong dan Makau ternyata ada cemilan khas yang enak juga untuk dijadikan sebagai menu sarapan, namanya Ci Cong Fan. Kue berbahan dasar tepung beras dan tang mien (tepung yang terbuat dari pati gandum). Lembaran Ci Cong Fan digulung dan dipotong-potong seukuran setengah ibu jari bertekstur lembut mirip dengan tekstur kwetiau.

Ci Cong Fan biasanya diisi dengan daging sapi atau babi (bagi non-Muslim). Namun, kini banyak Ci Cong Fan yang diisi dengan sayuran segar dan daging yang halal. Dengan bahan dasar yang sehat dan isian yang sehat, Ci Cong Fan bisa juga menjadi jamuan saat lebaran di Hong Kong dan Makau.

Seperti di Indonesia, jika sarapan pagi ada khas nasi uduk, nasi kuning, lontong sayur, ditambah gorengan. Di Hong Kong dan Makau juga ada makanan khas yang sering dijadikan sebagai sarapan pagi, namanya ci cong fan. Penyajian Ci Cong Fan biasanya dilengkapi dengan kuah kecap asin atau saus asam manis pedas. Mirip-mirip seperti martabak telor, tetapi bedanya ci cong fan ini tidak digoreng.

Sudah tidak diragukan lagi, makanan bagian dari identitas diri. Semakin enak makanannya, semakin banyak tamu yang akan berbondong-bondong mencicipi.

Semakin banyak tamu yang datang ke rumah, maka akan semakin banyak pula dosa kita yang terampuni. Maka dengan menyajikan makanan yang enak-enak bisa jadi akan menjadi wasilah perantara keberkahan untuk mengangkat dosa-dosa kita. Amin.

)* Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa (CORDOFA), Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (TIDIM JATMAN).

Terpopuler