Jumlah Penumpang Arus Balik Meningkat di BIM

Red: Muhammad Hafil

Senin 18 Jun 2018 09:53 WIB

Selasa (12/6) atau H-3 Lebaran 1439 H diprediksi menjadi puncak arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman. Hingga pagi tadi, sudah lebih dari 48 ribu orang tiba di Padang terhitung sejak H-7 lalu. Foto: Republika/Sapto Andika Candra Selasa (12/6) atau H-3 Lebaran 1439 H diprediksi menjadi puncak arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman. Hingga pagi tadi, sudah lebih dari 48 ribu orang tiba di Padang terhitung sejak H-7 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG PARIAMAN -- Arus balik di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumatra Barat, mulai mengalami peningkatan pada H+1 Idul Fitri 1439 Hijriah atau Ahad (17/6).

"Pada H+1 jumlah pemudik yang berangkat mencapai 5.900 orang atau mengalami peningkatan dibanding hari sebelumnya yang hanya 4.847 orang," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Senin (18/6).

Menurut dia, kendati sudah mulai terjadi peningkatan penumpang yang hendak balik, namun angka kedatangan pada H+1 masih tetap tinggi yaitu sebanyak 6.344 pemudik.  Ini artinya usai Lebaran arus mudik masih tetap tinggi di BIM.

Fendrick mengatakan, jumlah penumpang yang berangkat mengalami kenaikan sebesar 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Di mana jumlahnya hanya 4.416 orang.

"Untuk puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 19-20 Juni serta 23-24 Juni 2018 berdasarkan pengalaman tahun lalu dan data statistik," kata Fendrick.

Fendrick menyampaikan pergerakan penumpang di BIM pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat sekitar 12 sampai 20 persen. Sementara, pergerakan pesawat naik 5 sampai 10 persen.

"Untuk pesawat sebanyak 864 pergerakan dan penumpang sekitar 152 ribu orang mulai dari H-7 hingga H+7," ujar dia.
 
Sementara, kapasitas terminal saat ini mencapai 2,7 juta penumpang per tahun. Walaupun pada 2017 jumlah penumpang sudah mencapai empat juta orang.

Ia juga mengimbau penumpang yang akan balik agar senantiasa memperhatikan jadwal penerbangan dan tidak membawa barang terlalu banyak.

"Diharapkan penumpang tidak bercanda tentang bom karena sesuai Undang-undang bisa ditindak secara pidana dan merugikan orang lain hingga jadwal penerbangan ditunda," katanya.

Terpopuler