REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Royke Lumowa memprediksi puncak arus balik akan terjadi dua kali. Ia mengatakan puncak pertama diprediksi terjadi antara tanggal 19 Juni dan 20 Juni 2018. Sedangkan puncak arus balik yang kedua diprediksi terjadi pada Ahad (24/6)
"Jadi ada dua nih puncak yang tinggi tanggal 20, yang agak pendek tanggal 24," kata Royke, Ahad (17/6).
Oleh karena itu, Royke mengimbau kepada para pemudik segera kembali dari kampung halaman untuk menghindari prediksi puncak arus balik di tanggal 19, 20, dan 24 Juni 2018. "Karena data statistik perkiraan kami prediksi itu 20, kami umumkan kami sosialisasikan tanggal 20 dihindari," ujarnya.
Beberapa tempat yang rawan terjadi kemacetan pada arus balik kali ini diprediksi terjadi di Kali Kenteng Salatiga, Gerbang Tol Manyaran Semarang, Gerbang Tol Kali Kuto, Gerbang Tol Kertasari. Kemudian Gerbang Tol Palimanan, Gerbang Tol Cikarut dan beberapa rest area tertutup.
"Ada beberapa rest area tahun lalu kurang atau sepi tolong dimanfaatkan yakni rest area 282 dan rest area 189, tolong dimanfaatkan," jelasnya.
Baca juga: Menhub Prediksi Arus Balik Mulai Terjadi pada 19 Juni
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus balik mudik lebaran akan terjadi pada awal pekan depan. Menhub memprediksi puncak arus balik Lebaran 2018 akan terjadi pada 19 Juni hingga 20 Juni 2018.
Budi memastikan, untuk menghadapi arus balik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mulai menyiapkan hal-hal yang diperlukan. Budi menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi fokus persiapan arus balik Lebaran tahun ini. Salah satunya mengenai tempat peristirahatan bagi pemudik untuk berhenti saat arus balik menuju Jakarta. Menhub menegaskan pemantauan arus balik mulai dilakukan besok (18/6).
Untuk mempersiapkan arus balik, Budi menegaskan Korlantas akan melakukan rekayasa lalu lintas. Selanjutnya yaitu mengatur lalu lintas di gerbang tol, jika sudah ada kepadatan lebih dari tiga kilometer maka akan digratiskan. Lalu ketiga yaitu dengan memberlakukan contra flow di jalan-jalan yang terdapat kepadatan. Budi juga mengimbau kendaraan bersumbu tiga ke atas tidak melintas saat puncak arus balik.