Aksi Humanity Food Truck Bagi Pemudik Telah Berakhir

Rep: Farah Noersativa/ Red: Hiru Muhammad

Ahad 17 Jun 2018 17:54 WIB

Aksi Humanity Food Truck  yang dilakukan ACT di Cikampek sejak 10 hari terakhir telah selesai. Foto: dok ACT Aksi Humanity Food Truck yang dilakukan ACT di Cikampek sejak 10 hari terakhir telah selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK –- Aksi Humanity Food Truck dari Aksi Cepat Tanggap sampai hari kedua lebaran, Sabtu (16/6) kemarin masih memberikan layanan bagi masyarakat yang mudik. Hari itu sekaligus menjadi penanda perjalanan terakhir misi tersebut selama Ramadan 2018.

 

Aksi yang telah berlangsung sejak 10 hari terakhir, telah ditangani Joni Kusuma yang setia membagikan makanan kepada para pemudik yang melintasi Cikampek, Jawa Barat.

 

“Arus balik sudah dimulai. Kemarin di 10 hari terakhir Ramadan, kami sudah hadir untuk para pemudik di ruas jalur Bandung-Nagreg sampai ke Pelabuhan Merak. Kini kami masih hadir mulai di hari kedua lebaran, menjelang puncak arus balik kami hadir kembali di Cikampek,” tutur laki-laki yang akrab disapa Chef Joni dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (17/6).

 

Dia bergerak bersama timnya sejak Jumat (15/6) tengah malam. Aksi yang bertempat di Masjid Jami Al-Falah, Jalan Jendral Sudirman, Dawuan Barat, Cikampek, Jawa barat itu memiliki tujuan untuk meluaskan kebaikan aksi Humanity Food Truck untuk para pemudik.

 

Joni mengatakan, seluruh menu yang disiapkan untuk para pemudik disiapkan di halaman depan Masjid Jami Al-Falah. Sampai dengan Sabtu (16/6) kemarin pagi, seluruh proses masak rampung. Nasi dan beragam lauk siap didistribusikan untuk para pemudik, juga warga lokal di sekitar masjid.

 

“Target kami, seluruh menu yang disiapkan bisa dibagikan langsung untuk makan siang. Jumlah porsi yang kami siapkan sampai 1.000 porsi,” kata Rifai selaku koordinator aksi Humanity Food Truck.

 

Menunya berupa olahan daging sarat gizi. “Insya Allah tepat untuk konsumsi para pemudik, khususnya pemudik motor,” papar Rivai.

 

Joni juga menjelaskan berbagai menu yang disediakan kepada para pemudik. Antara lain krengseng daging, mi goreng sosis, tempe mendoan, tumis buncis jagung putren, dan sambal hijau sebagai pelengkap.

 

Dalam aksi tersebut, Joni beserta krunya yang berjumlah 11 orang itu belum sempat menikmati Lebaran. “Kami belum pulang ke rumah sejak 10 hari terakhir Ramadan. Tapi Alhamdulillah keluarga di rumah mengerti risiko pekerjaan ini. Apalagi untuk kemanusiaan memang tidak ada liburnya,” katanya.

 

Joni berharap aksinya tersebut mendapatkan ridha dari Allah sebagai ikhtiar yang dilakukan  timnya yang tergabung dalam Tim Humanity Food Truck ACT. Joni pun mengakui, anak-anaknya juga telah menghubunginya dan berharap ayahnya untuk segera kembali pulang.  

 

Humanity Food Truck di Cikampek, pada Sabtu lalu menjadi penanda perjalanan terakhir Joni dan timnya selama Ramadan 2018 ini. Sejak hari pertama Ramadan hingga hari ke-dua pascalebaran, truk besar yang memuat seluruh peralatan dapur modern ini terus bergerak ke lokasi-lokasi yang berbeda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terpopuler