REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON -- Tidak hanya di dalam Negeri, Masyarakat Indonesia yang ada di Luar Negeri juga merayakan hari kemenangan dengan saling bermaaf-maafan yang ditandai dengan acara Halal Bihalal dalam dalam Rangka Perayaan Idul Fitri 1439 H. Halal bihalal berarti saling bermaafan, tradisi lokal yang hanya ada atau dimiliki oleh Indonesia saja.
Bertempat di Lobi KBRI, ratusan masyarakat Indonesia di Lebanon yang terdiri dari WNI yang berdomisili di Lebanon, mahasiswa, tentara pasukan perdamaaian TNI di UNIFIL, dan keluarga besar KBRI Beirut, menghadiri acara Halal Bihalal dalam rangka silaturrahim Lebaran, jumat (15/06) pagi menjelang siang waktu setempat.
Turut hadir, Komandan Kontingen Garuda di UNIFIL 2017-2018 Kolonel Inf. Murbianto Adhi Wibowo, Wakil Komandan MTF UNIFIL, Wakil Komandan SECEAST, Komandan KRI Usman Harun 359, dan Komandan Satgas-satgas kontingen garuda di UNIFIL lainnya beserta jajaran Perwiranya.
Halal Bihalal masyarakat Indonesia di KBRI Beirut Lebanon.
Acara yang berlangsung ramai penuh dengan keceriaan canda tawa para hadirin, dikarenakan banyak pantun yang membanjiri masing-masing dari pembawa acara dan tamu undangan yang di motori Bahrum Adnan yang mengendalikan mikrophone sejak awal acara. Diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, kemeriahan acara ini terlihat jelas dari wajah-wajah senang ceria antara WNI, mahasiswa dan prajurit TNI.
DubeS RI untuk Lebanon dalam sambutannya menyampaikan pentingnya ajang silaturrahim seperti halal bihalal ini, untuk momen keakraban antara TNI dan Masyarakat Indonesia. Khususnya di Syawal, karena momen Idul Fitri.
"Halal bihalal iti adalah tradisi Indonesia. Bahkan di arab pun itu tidak ada. Ini adalah kearifan lokal bangsa kita. Bahkan jika lafaz arab ini di artikan sesuai kaedah arab, maknanya tidak ada yang pas. Karena halal bihalal berarti memaafkan dan meminta maaf," jelas Dubes Chozin Chumaidy dalam siaran persnya yang diterima Republika, Ahad (17/6).
Halal Bihalal masyarakat Indonesia di KBRI Beirut Lebanon.