Tol Fungsional Solo-Salatiga Dibuka 18 Juni

Red: Indira Rezkisari

Sabtu 16 Jun 2018 19:43 WIB

Pengendara mobil melintasi jalan tol fungsional Salatiga-Solo di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (8/6). Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho Pengendara mobil melintasi jalan tol fungsional Salatiga-Solo di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono berencana membuka jalur tol fungsional Solo-Salatiga mulai 18 Juni untuk lalu lintas kendaraan arus balik Lebaran 2018. "Kami bersama Pangdam IV/ Diponegoro akan mulai membuka tol fungsional Solo-Salatiga, dari arah timur atau Jateng ke Jawa Barat dan Jakarta sekitar pukul 06.00 WIB," kata Kapolda, di Solo, Sabtu (16/6).

Kapolda mengimbau masyarakat agar balik lebih awal atau jangan terlalu berdekatan tanggal masuk yaitu pada pada Selasa (19/6)  atau Rabu (20/6).  Lebih baik meninggalkan Jateng, lebih awal atau pada Senin (18/6), katanya.

"Kendaraan jangan semua melintas Boyolali. Manfaatkanlah jalan tol fungsional yang dapat mengurangi kepadatan di kota. Tol fungsional akan dibuka di kawasan sebelah timur Jembatan Kenteng, Senin (18/6), sekitar pukul 06.00 WIB," kata Kapolda.

Kapolda mengatakan jajaran Polda Jateng dan Kodam IV/ Diponegoro bersama pemerintah daerah bersinergi untuk mengamankan para pemudik yang melintas di Jawa Tengah. Pada Lebaran hari kedua Sabtu ini, kata Kapolda, jumlah pemudik sudah menurun, tetapi kepadatan arus kendaraan sekarang di dalam kota karena banyak warga bepergian ke permakaman, dan objek wisata.

Petugas pengamanan memprioritaskan penanganan terhadap kendaraan bak terbuka, jangan digunakan untuk membawa penumpang ke objek wisata seperti dataran tinggi seperti Dieng, dan Tawangmangu. "Hal ini, langkah-langkah kami untuk mengimbau masyarakat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa," kata Kapolda.

Selain itu, Kapolda Jateng bersama Pangdam dari hasil evaluasi arus mudik di Jateng terus mengingatkan khususnya masyarakat di wilayah Wonosobo, Pekalongan, jangan menerbangkan balon-balon udara yang menjadi tradisi. "Hal ini, karena sangat membahayakan bagi penerbangan pesawat terbang yang menuju Solo, Yogayakarta, dan Semarang," katanya.

Pemda dan instansi terkait, kata Kapolda, akan mengakomodir tradisi atau hobi bagi masyarakat Wonosobo dan Pekalongan  dengan mengadakan lomba balon udara. Dengan catatan diikat untuk dinilai keindahannya, dan kekuatan terbangnya. Namun, pihaknya mengingatkan kembali untuk tidak melepas balon udara, sehingga dapat membahayakan penerbangan komersial dan akan ada tindakan hukum.

"Kami melihat pada Lebaran tahun ini, terkait kejadian menonjol kriminalitas di Jateng hampir tidak ada," katanya. Menurut Kapolda untuk kejadian kecelakaan lalu lintas di Jateng selama Lebaran tahun ini, menurun sekitar 15 persen, jumlah korban meninggal dunia juga turun 12 persen. Hingga sekarang tercatat, yang meninggal dunia ada 12 orang dan luka berat 16 orang dari 145 kasus. Semua kejadian itu di luar jalan tol.


Terpopuler