REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mendistribusikan zakat fitrah sebesar 24 ton beras. Zakat tersebut didistribusikan sehari sebelum Idul Fitri kepada lembaga seperti pesantren, lembaga yatim piatu dan juga masjid, serta masyarakat.

"Kami salurkan melalui lembaga-lembaga misalnya pesantren, lembaga yatim piatu, kemudian masjid dan mushala. Kemudian juga kita bagikan secara perorangan yang langsung datang di Masjid Agung Al-Azhar," kata Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri Masjid Agung Al-Azhar, H Yahya saat ditemui di lokasi, Jumat (15/6).

Yahya mengatakan, zakat fitrah diserahkan kepada 205 lembaga dan 1.500 masyarakat di DKI Jakarta. Zakat yang diberikan kepada lembaga-lembaga, merupakan lembaga yang telah menyerahkan proposal kepada panitia. Sementara, masyarakat yang menerima zakat merupakan masyarakat yang datang langsung ke Masjid Agung Al-Azhar.

"Ke warga kita siapkan 1.500 kantong. Mereka datang (langsung ke masjid). Untuk lembaga itu kita salurkan ke 205 lembaga, di seluruh Jakarta, mereka yang mengajukan proposal (ke pengelola masjid)," katanya.

Beras yang dibagikan ke tiap warga, sebesar tiga kilogram per kantongnya. Jenis beras yang dibagikan merupakan beras pandan wangi.

Pagi ini, shalat Idul Fitri yang berlangsung di Masjid Agung Al-Azhar pun juga berlangsung khitmad. Lebih dari 7.500 jamaah yang melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar hari ini. Pelaksanaannya pun dilakukan di lapangan masjid yang memang merupakan sunnah Rasul dan juga masjid tidak dapat menampung semua jamaah yang hadir.

"Kami setiap tahun, kita laksanakan di lapangan. Memang sunnah Rasul menghendaki shalat Idul Fitri dilaksanakan di lapangan. Selain itu karena masjid juga tidak mungkin menampungnya, maka kita laksanakan di lapangan," katanya.

Imam Besar Masjid Al-Azhar, Muchtar Ibnu sendiri dipercaya sebagai imam untuk Shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar. Sementara, Ketua Umum Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, Ustaz Haji Sobirin yang menyampaikan khutbah.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00