REPUBLIKA.CO.ID, Khotib Shalat Ingatkan Masyarakat untuk Melanjutkan Ibadah Setelah Ramadhan
BOGOR -- Khotib Sholat Idul Fitri 1439 H di Balai Kota Bogor KH Muhammad Habibi Zainal Arifin dalam khotbahnya mengingatkan masyarakat agar tetap melaksanakan ibadah dengan baik. Jangan sampai ibadah yang telah dilakukan terhenti di bulan Ramadhan saja.
"Diterima atau tidaknya amalan ditandai dari amal yang berkelanjutan. Sangat disayangkan bagi umat yang meninggalkan ibadah setelah bulan Ramadhan. Seolah-olah mereka tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan saja," ujar Sekretaris Umum Forum Pondok Pesantren Bogor di Balai kota Bogor, Jumat (15/6).
KH Muhammad Habibi menyebut nikmat yang diberikan oleh Allah kepada umatnya sangat banyak, diantaranya kecukupan dan kesehatan. Alangkah baiknya jika hal tersebut dibalas dengan ibadah yang baik dan rasa syukur.
Bulan Ramadhan merupakan hal yang agung. Di bulan ini semua umat berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan dan kebajikan.
Ketika bulan Ramadhan lewat maka yang tersisa hanyalah catatan amal baik. KH Muhammad Habibi mengibaratkan bulan Ramadhan sebagai pedagang yang telah selesai melakukan kegiatannya dan tinggal menghitung hasil dagangan.
Khotib ini juga menyebut suatu kerugian besar jika amalan selama bulan puasa tidak diterima dan dosa tidak diampuni, sementara kita tidak tahu usia kita sampai kapan.
"Sungguh tidak ada yang tahu apakah kita bisa bertemu dengan Ramadhan selanjutnya atau tidak. Oleh karena itu suatu kerugian besar jika amalan kita tidak diterima pun dosa kita tidak diampuni," lanjutnya.
Terakhir KH Muhammad Habibi juga mengingatkan agar umat muslim dapat menjadi umat yang istiqomah. Menjadi manusia yang teguh pendirian dan senantiasa mengamalkan ibadah-ibadah yang baik.
Plt Walikota Bogor Usmar Hariman pun mengamini ucapan khotib shalat Idul Fitri tersebut. Ia menyebut selama satu bulan kemarin semua orang khusu' dalam melakukan ibadah, harusnya hal tersebut bisa dilakukan di hari-hari ke depan.
"Satu bulan penuh kita telah melakukan ibadah puasa, shalat, mengaji, dan ibadah lain dengan khusu'. Semoga ke depannya kita bisa mengamalkan kekhusu'an itu dalam pekerjaan dan ibadah lainnya," ujarnya.