Ini Pesan Lengkap Khotbah Idul Fitri Tuan Guru Bajang

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Jumat 15 Jun 2018 09:30 WIB

Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi bersama Imam Besar Mesir Syaikh Mahmud Abdul Basith bersilaturrahmi dengan masyarakat NTB dalam //open house// di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, usai shalat Ied pada Jumat (15/6). Foto: Muhammad Nursyamsyi/REPUBLIKA Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi bersama Imam Besar Mesir Syaikh Mahmud Abdul Basith bersilaturrahmi dengan masyarakat NTB dalam //open house// di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, usai shalat Ied pada Jumat (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Imam besar dari Mesir, Syekh Muhammad Abdul Basit menjadi iman shalat Id di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, Jumat (15/6). Prosesi shalat Id berlangsung khidmat.

Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi khotib dalam shalat Id tersebut. Berikut isi khotbah yang disampaikan Ketua Organisasi Alumni Al Azhar Cabang Indonesia tersebut.

Kesyukuran dan karunia hari raya Idul Fitri bertepatan hari Jumat, syaidul ayam yaitu penghulu hari, semoga kita mendapatkan keberkahan yang berlipat ganda pada hari ini.

Idul Fitri adalah penanda bahwa Ramadhan telah meninggalkan kita dengan seribu satu pesan dan kesan. Bagi mereka yang telah mampu memanfaatkan Ramadhan untuk kebaikan, memaksimalkan amal shaleh dengan berpuasa, membaca Alquran, itikaf dan beragam amal lainnya tentu yang terasa adalah kepuasan dan kesyukuran.

Bahwa Ramadhan memang telah diisi dengan apa yang seharusnya dan boleh lah bagi orang itu untuk mengharap berkah dari Allah SWT.

Hadis Rasulullah SAW, "Barang siapa yang puasa pada Ramadhan dengan penuh keimanan dan semata mengharap ridha Allah SWT maka diampuni lah semua dosa-dosa yang diperbuat."

Bagi yang lalai dan enggan manfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan amal dan menambah kebaikan, bagi mereka yang menganggap Ramadhan seperti waktu-waktu yang lain, tidak mengistimewakannya atau menganggapnya biasa-biasa saja, bisa jadi saat ini timbul penyesalan dalam dada. Ramadhan berlalu begitu saja, peluang kebaikan pun luput dari genggaman.

Penyesalan selalu datang terlambat karena siapa pun tau hari esok adalah rahasia Allah SWT, dan bisa jadi Ramadhan yang baru usai adalah Ramadhan terakhir dalam hidup kita.

Kata Rasul, "siapa saja yang mendapati Ramadhan, lalu Ramadhan berlalu darinya dan dosanya masih bertumpuk itu tidak mendapat ampunan Allah SWT, orang itu merugi, sungguh-sungguh merugi.

Hari ini kita bersuka cita merayakan hari raya Idul Fitri. Satu dari dua hari raya utama dalam Islam. Saat hijrah ke Madinah, kota yang punya dua hari besar. Rasul sampaikan, "Sungguh Allah SWT telah mengganti dua hari raya kalian dengan dua hari raya yang lebih baik, Idul Fitri dan Idul Adha."

Mengapa lebih baik, karena di dalamnya terkait erat dengan dua ibadah utama. Idul Fitri datang sebagai kesyukuran atas sempurnanya puasa dalam Ramadhan. Sedangkan imUduladha datang sebagai kesyukuran atas selesainya rukun haji yang utama yaitu wukuf di Arafah.

Demikian hari raya dalam Islam, ia datang dalam kerangka kesyukuran atas kesempurnaan ibadah dan tidak sekadar kegembiraan biasa. "Katakanlah wahai Muhammad, hendaklah mereka bergembira atas karunia dan rahmat Allah SWT adalah yang lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

Hari raya ini dinamakan Idul Fitri karena inilah hari kita berbuka setelah satu bulan berpuasa. Fitri dari kata ifthar yang artinya berbuka. Hari ini adalah hari makan dan minum, kata rasul, tentu dalam kadar yang tidak berlebihan, "Dan makan minum lah kalian serta jangan lah berlebih-lebihan."

Ulama juga mengingatkan untuk kita membayar zakat fitrah. Setiap manusia yang bernyawa, memiliki kelebihan dari kebutuhan pokok untuk hari itu, wajib menunaikan zakat.

Zakat fitrah selain ibadah adalah cara islam untuk memastikan agar setiap muslim dapat makan dan minum, tidak boleh ada seorang pun pada hari ini yang masih berpuasa karena ketiadaan makanan.

Sebagian ulama menghubungkan fitri dengan kata fitrah yang artinya asal mula keadaan manusia saat baru dilahirkan. Rasul bersabda, "Setiap manusia dilahirkan dengan fitrahnya." Apakah fitrah manusia? fitrah manusian adalah bertauhid dan memyadari ia makhluk yang diciptakan allah SWT dan karenanya ia hanya menghamba kepada sang pencipta.

Kesadaran ini ini harus mendorong kita berbuat baik untuk diri dan orang lain. Saat usaha kebaikan melemah karena godaan setan, maka Idulf Fitri jadi momentun untuk kembalikan kekuatan kebaikan pada diri kita masing-masing yang kita sinergikan untuk melahirkan amal-amal bermanfaat bagi kemanusiaan.

Ya Allah tanamkan iman kepada diri kami dan hiasi lah ia dalam hati kami. Ya allah tanamkan kebencian pada kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan dalam diri kami serta jadikanlah kami semua termasuk mereka yang dapat petunjuk.

Terpopuler