REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, masalah utama di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) adalah penumpukan kendaraan di area istirahat (rest area). Jumlah rest area di Tol Cipali, menurut Tito, sangat minim.
"Di Cipali masalah utama adalah rest area yang kurang. Sehingga masyarakat yang dari Sumatra, setelah terkena macet di Jakarta, ingin buang air atau beli makanan dan minuman di Cipali, otomatis memenuhi rest area," ujar Kapolri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, seusai meninjau arus mudik melalui udara, Kamis (14/6).
Kapolri mengatakan, penuhnya area peristirahatan di Tol Cipali yang terbatas, menyebabkan kendaraan tidak tertampung dan menimbulkan pelambatan arus kendaraan. Oleh karena itu Kepala Korlantas, kata dia, sempat mengambil diskresi dengan memberlakukan kebijakan laju kendaraan satu arah mulai Tol Cikarang Utama sampai pintu Tol Kertasari di Tegal, sepanjang 12 km.
"Setelah Kertasari ada pelambatan sedikit karena adanya jembatan baru. Namun setelah masuk Jawa Tengah, Salatiga, Boyolali, Solo, semua lancar," ujar dia.
Menurut Tito, masalah kemacetan yang terjadi hanya terletak di Tol Cikampek, Gerbang Tol Cikarang Utama dan Cipali. Namun, kondisi kemacetannya tidak separah mudik tahun-tahun sebelumnya.
Sehari jelang Lebaran, Kamis (14/6), kendaraan yang melintas di Tol Cipali di Gerbang Tol (GT) Palimanan mencapai 25.043 unit kendaraan. Angka ini menurun sebanyak 15,10 persen dibanding dengan Rabu (13/6) yang menyentuh angka 29.856 kendaraan.
Data dari PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai pengelola ruas Tol Cipali memperlihatkan, rata-rata lalu lintas keluar GT Palimanan atau menuju ke Jawa Tengah mencapai 620 kendaraan per jam. General Manager PT LMS, Suyitno mengatakan, volume kendaraan satu hari menjelang lebaran sudah mulai menunjukan tren penurunan tingkat kepadatan.
"Total gardu yang dibuka, pintu keluar sebanyak 15 dan arah masuk tujuh gardu," tuturnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis sore.