REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Cina, mengimbau warga nahdliyin mengikuti organisasi atau asosiasi Islam yang diakui oleh pemerintah setempat dalam menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah.
"Surat edaran berisi imbauan tersebut sudah kami sebarkan kepada warga nadhliyin di seluruh wilayah Tiongkok," kata Katib Syuriah PCINU Cina, Su'udut Tasdiq di Beijing, Kamis (14/6).
Ia mengimbau warga nahdliyin bertanya dan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh pengurus organisasi atau asosiasi Islam, baik di tingkat provinsi maupun pusat di Cina.
"Perbedaan letak geografis berakibat pada perbedaan penentuan penanggalan di setiap wilayah sebagai dasar mengakhiri puasa Ramadhan dan pelaksanaan zakat fitrah," ujar kandidat Master Hukum Shanghai University of Finance and Economic ini.
Oleh sebab itu, PCINU Cina juga mengimbau kepada seluruh warga nahdliyyin setempat menyegerakan zakat fitrah. Asosiasi Islam Cina (CIA) diyakini menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah pada Sabtu (16/6).
Meskipun demikian, beberapa Muslim di berbagai daerah di daratan Cina itu akan mengakhiri puasa Ramadhan pada Kamis.
Baca juga, JK Dijadwalkan Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.
Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan, beberapa masjid di Shanghai akan berlebaran pada Jumat (15/6). Namun pelaksanaan shalat Idul Fitri baru pada Sabtu (16/6) untuk mengikuti ketetapan pemrintah setempat.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pengurus Masjid Wuxi, Provinsi Jiangsu. "Kelihatannya semua masjid di Cina menggelar salat Id secara serentak pada 16 Juni 2018, tapi lebarannya sehari sebelumnya," kata Su'ud menambahkan.