REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak 16.475 penumpang domestik meninggalkan Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada H-2 Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah. Data Posko Terpadu Monitoring Angkutan Lebaran 2018 menunjukkan jumlah ini menurun 2,65 persen dibanding periode sama tahun lalu yang menyentuh 16.924 penumpang.
Penumpang yang berangkat menggunakan total 105 pesawat atau meningkat 20,69 persen dibanding tahun lalu. Ini sebab otoritas bandara mengajukan permohonan penerbangan ekstra (extra flight) dua kali lipat dari tahun lalu.
"Realisasi extra flight dengan rute terbanyak didominasi dari Bali menuju Surabaya, Cengkareng, dan Lombok Praya," kata Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Kamis (114/6).
Jika direkapitulasi hingga H-2 Lebaran tahun ini, jumlah penumpang yang meninggalkan Bali, baik domestik maupun internasional mencapai 73.760 orang, meningkat 5,31 persen dibanding periode sama tahun lalu. Normalnya penumpang yang meninggalkan Bali per harinya rata-rata 60.617 orang.
Pada H-2 Lebaran, tepatnya 13 Juni 2018 pukul 11.05 WITA juga terjadi erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Tinggi kolom abu mencapai dua ribu meter di atas permukaan kawah dan condon ke arah barat daya dan barat.
Gunung Agung berada di level tiga atau berstatus siaga. Erupsi terekam degan seismogram dengan amplitudo maksimum 25 milimeter (mm) dan durasi dua menit dan 12 detik. Meski demikian, kondisi penerbangan di Ngurah Rai berjalan normal tanpa kendala satu pun.
Direktur Jenderal Penerbangan Udara di Kementerian Perhubungan, Agus Santoso juga menyempatkan diri mengecek kondisi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Soekarno Hatta tersebut. Agus menatakan karakteristik bandara di Bali berbeda dengan bandara-bandara kota besar lainnya di Indonesia yang menjadi tujuan mudik.
"Puncak di bandara lain biasanya terjadi Sabtu-Ahad (9-10 Juni 2018) atau menjelang cuti bersama, sedangkan bandara di Bali puncaknya biasanya terjadi satu atau dua hari setelah Lebaran," kata Agus.
Pemerintah melakukan ramp check di 35 bandara di Indonesia. Hasilnya secara umum tidak ada kendala signifikan dan bisa diperbaiki dalam waktu dekat.