Arus Mudik di Nagreg Diperkirakan Padat pada Malam Takbiran

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini

Kamis 14 Jun 2018 12:16 WIB

Warga mengganjal ban mobil pemudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/6). Foto: Republika/Putra M. Akbar Warga mengganjal ban mobil pemudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG -- Kondisi jalur selatan Nagreg hingga H-1 Lebaran atau Kamis (14/6) siang ramai lancar. Akan tetapi, kepadatan diperkirakan terjadi pada malam hari.

Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mengungkapkan hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah,  jumlah kendaraan roda dua dan empat yang melintas jalur Selatan Nagreg dari Barat ke Timur tercatat mencapai lebih dari 537 ribu kendaraaan. Sementara itu, dari Timur ke Barat mencapai lebih dari 200 ribu kendaraan.

Humas Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo mengatakan puncak arus mudik terjadi pada H-2.

"Sekarang relatif ramai lancar dan diperkirakan hingga sore. Malam kemungkinan akan padat yang ke arah Garut, Tasikmalaya dan sekitarnya," ujarnya saat ditemui di pos induk Dishub Kab Bandung, Nagreg, Kamis (14/6).

Ia menuturkan, jumlah kendaraan yang melintas Nagreg pada H-7 sebanyak lebih dari 35 ribu kendaraan. Sementara pada H-6 mencapai lebih dari 57 ribu kendaraan, H-5 70 ribu kendaran, H-4 sebanyak 80 ribu kendaraan dan H-3 sebanyak lebih dari 100 ribu  dan H-2 sebanyak 142 ribu dan H-1 hingga pukul 10.00 Wib 47 ribu kendaraan.

Dia mengatakan, hingga saat ini jumlah kendaraan pemudik yang melintas di jalur Nagreg menurun tapi tidak terlalu signifikan. Sebaran pemudik merata di tiap harinya karena faktor cuti bersama yang panjang.

Ia menuturkan, puncak arus mudik terjadi pada H-2 kemarin mencapai 142 ribu kendaraan yang melintas Nagreg. Namun, jumlah tersebut tidak melebihi puncak arus mudik pada 2017 yang mencapai 158 ribu pemudik. "Volume kendaraan ada penurunan dari 2017. Kondisi tetap terjadi kepadatan bahkan terjadi stuck kendaraan pada H-3. Faktornya bottle neck di jalur Nagreg menuju Cikaledong menjadi satu lajur termasuk ke Limbangan. Tiap tahun belum bisa terurai," katanya.

Saat Nagreg padat, aparat melakukan sistem buka tutup arus dan satu arah. Kondisi tersebut berdampak pada mengularnya kepadatan kendaraan sampai Cicalengka. Hal yang berbeda tahun ini, ekor pengularan tidak jauh dan paling jauh sampai Lingkar Cicalengka dan tidak sampai ke Cileunyi.

"Di Tol Cileunyi tahun lalu kemacetan panjang 5 Km dan direncanakan jika sekarang terjadi dikeluarkan di Km 148 dan diarahkan ke Sapan. Alhamdulillah itu tidak terjadi," katanya.

Terpopuler