REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Ratusan jamaah An-Nadzir yang bermukim di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijiriyah, Kamis (14/6).
"Kami menetapkan satu Syawal hari ini berdasarkan pengamatan air pasang puncak. Sebenarnya akhir Ramadhan jatuh pada Rabu kemarin, hanya saja dari pengamatan puncak serta laporan posko dari Kolaka, Palopo hingga Batam, seluruh jamaah An-Nadzir lebaran hari ini," ujar Juri Bicara An-Nadzir, Ustaz Lukman A Bakti di Gowa, Kamis.
Menurutnya, hasil pengamatan yang diyakini melalui metode hisab dan rukyat, terlihat bulan terbit sekitar pukul 13.00 Wita, sehingga untuk menentukan perpindahan bulan dari Ramadhan ke Syawal dilakukan peneropongan bulan dan melihat tanda-tanda alam seperti pasang air laut.
Sejak tiga hari menjelang akhir Ramadhan, dia mengatakan memantau air pasang laut dan pergerakan bulan terus diamati, sehingga pada Kamis ditentukan sebagai akhir Ramadan atau masuk 1 Syawal setelah dilakukan musyawarah pada sidang isbat. "Awalnya diprediksi Rabu, namun berdasarkan pengamatan bulan dan air pasang bila dilihat garisnya mengunakan kain tipis maka sangat jelas, sehingga kami yakin sudah masuk bulan Syawal," tambahnya.
Dalam ceramah yang dia bawakannya ketika ditanyakan menyinggung tentang terorisme, menurutnya cara radikalisme Islam dianggap ajaran terorisme, dengan tegas dibantahnya. Tetapi, ia sepakat Islam tidak pernah mengajarkan terorisme, bahkan Nabi besar Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan itu.
"Negara Islam adalah negara selamat, tetapi tidak mesti tidak mengakomodir agama lain karena negara kita Pancasila sebagai mediatornya. Jangan Islam dijadikan alat, tapi Pancasila membuat kita bisa bernegara dengan selamat sampai saat ini," katanya.
Sementara itu, rencananya Kementerian Agama akan menggelar sidang itsbat penentuan lebaran Idul Fitri 2018 pada Kamis sore nanti. Sidang itsbat tersebut merupakan tahapan akhir penentuan 1 Syawal 1439 Hijiriah setelah dilakukan pemantauan hilal maupun rukyatul hilal di 97 titik tersebar di 34 provinsi Indonesia.
Dari hasil rukyatul hilal tersebut beserta data hisab posisi hilal awal Syawal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk penentuan awal bulan syawal. Sebelumnya, jamaah tarekat Naqsabandiyah juga melaksanakan shalat Id lebih awal pada Rabu (13/6) di berbagai daerah di Indonesia, dengan menetapkan satu syawal 1439 Hijriah telaha masuk pada Rabu. Ini didasari dengan metode hisab Munjid, yaitu penghitungan 30 hari sejak awal puasa dan telah digunakan secara turun temurun.