REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimujono menegaskan, jalur elevasi Kali Kenteng, di ruas tol fungsional Salatiga- Kartasura secara teknis aman dan sudah sesuai dengan desain kriteria jalan. Hal ini ditegaskannya saat meninjau langsung jalur elevasi ini bersama dengan Plt Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko dan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, Rabu (13/6).

Menurut Basuki, sedianya proyek pembangunan jembatan Kali Kenteng ini ingin diselesaikan sebelum mudik Lebaran. Ternyata pengerjaannya tidak bisa dipaksakan dan harus disiapkan jalur darurat yang melintas di bawah proyek jembatan.

Jalur darurat panjangnya 600 meter dan elevasi yang paling terjal secara teknis hanya sekitar 14 persen. "Jadi, kalau 14 persen kira-kira kemiringannya hanya 7 derajat dan tidak seperti yang disebutkan selama ini sampai 57 derajat," katanya.

Sehingga, kalau sebatas 7 derajat masih masuk kepada desain kriterianya untuk jalan. Jalanan pun masih cukup aman sekali untuk dilalui oleh kendaraan.

Sebelumnya, Kepala Korps lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri, Irjen Pol Royke Lumowa sudah mencoba mendaki elevasi jalur darurat ini dengan menaiki sepeda lipat (sally) dan telah membuktikan mampu mendaki jalur elevasi ini. "Kalau sepeda kecil saja bisa lewat, mobil seharusnya juga bisa lewat. Kalau mobil tidak bisa lewat berarti mobil tersebut bermasalah atau pengemudinya yang bermasalah," tegasnya.

Basuki juga mengungkapkan, setelah digunakan sebagai jalur fungsional, proyek pekerjaan jembatan Kali Kenteng ini akan dilanjutkan. Diharapkan penyelesaian jembatan ini akan memakan waktu dua bulan.

"Mudah-mudahan proyek jembatan Kali Kenteng ini sudah bisa selesai dalam dua bulan ke depan. Dengan rampungnya jembatan sepanjang 600 meter, maka seluruh jalur tol Salatiga-Kartasura sudah tersambung," tambahnya.