Puncak Arus Mudik, Gerbang Tol Cikarang Utama Padat Merayap

Red: Andri Saubani

Rabu 13 Jun 2018 18:34 WIB

Pantauan udara kondisi Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) pukul 15.00 WIB. Sejak H-8 (7/6) hingga Selasa (12/6) terpantau 563.083 kendaraan keluar dari Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarut. Foto: Republika/Rahayu Subekti Pantauan udara kondisi Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) pukul 15.00 WIB. Sejak H-8 (7/6) hingga Selasa (12/6) terpantau 563.083 kendaraan keluar dari Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarut.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama pada Rabu (13/6) siang hingga sore hari dipadati ribuan kendaraan yang mengarah ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kepadatan kendaraan menimbulkan kemacetan panjang.

"Hari ini memang terjadi puncak arus mudik, setelah pada H-6 dan H-7 juga terjadi puncak mudik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya di Cikarang, Jawa Barat, Rabu.

Menhub yang didampingi Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dan Dirut PT Jasa Raharja Budi Rahardjo, mengatakan meskipun terjadi kemacetan cukup panjang, kendaraan masih tetap bisa berjalan pelan dan secara umum pelaksanaan mudik berjalan normal. Budi Karya memperkirakan kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampak akan terus terjadi hingga malam hari ini dan esok hari akan normal lagi.

"Sekalipun terjadi kepadatan di gerbang tol Cikarang Utara, secara umum pelaksanaan arus mudik normal, sekalipun dari udara tadi saya pantau menjelang tempat istirahat atau rest area terjadi kemacetan panjang," kata Menhub.

Menhub dari Cirebon menggunakan helikopter memantau arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek serta tol Cikarut yang secara umum kendaraan berjalan lancar. "Saat ini sudah 2/3 pemudik dari 19 juta pemudik yang sudah mudik baik menggunakan angkutan darat, laut, dan udara," kata Menhub.

Hal yang mengejutkan dari kenaikan jumlah penumpang, Menhub mengatakan dialami di sektor penerbangan. "Melonjak hingga 14 persen dari perkiraan saya semula hanya tumbuh empat persen," kata dia.

Terkait kesiapan arus balik, Budi Karya mengatakan, pemerintah juga telah siap mengantisipasi terjadi lonjakan pada 19-20 Juni 2018. Dari hasil evaluasi saat ini, hal yang perlu dilakukan ke depan adalah menambah tempat istirahat untuk pemudik terutama di jalan tol Cipali yang menjadi titik lelah pengemudi dari arah Timur ke Barat Jawa.

Asisten Operasi Kapolri Irjen Deden Juhara menganjurkan pemudik juga tidak hanya memilih jalan tol agar kepadatan bisa terurai. Dia memastikan tempat peristirahatan di jalur Pantura juga terjamin.

"Di Pantura bagi yang hobi kuliner di situ mau makan apa saja ada. Pantura juga siap dan juga untuk tempat peristirahatan. Seperti di Brimob Pekalongan itu bagus juga ada tempat pijat juga bayarnya sukarela. Insya Allah kepadatan besok bisa terurai sisa 20 persen lagi," jelas Deden.

Terpopuler