REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Volume kendaraan pada dua hari jelang lebaran di jalur selatan tepatnya di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengalami peningkatan pada H-2 Lebaran. Akibatnya arus lalu lintas tersendat sejak Rabu (13/6) pagi hingga siang.
Kepala Penanggung Jawab Posko Induk Nagreg, Isnuri, mengatakan, lonjakan pemudik dari arah Bandung menuju Tasikmalaya maupun Garut selalu terjadi pada dua hari jelang lebaran. "Di Nagreg karakteristik dari tahun ke tahun selalu H-2 puncak arus mudiknya," ujar Isnuri kepada wartawan.
Lonjakan pemudik pada Rabu, kata dia, disinyalir karena baru liburnya para pegawai di pabrik-pabrik. Berdasarkan data dari pos pencatatan Nagreg, volume kendaraan sejak pukul 00.00 hingga 12.00 WIB mencapai 87.674 unit.
Jumlah tersebut sudah melebihi jumlah kendaraan yang melintas seperti pada tujuh hari sebelum lebaran sebanyak 35.092, enam hari sebelum lebaran sekitar 55.800, lima hari sebelum lebaran sekitar 70.915, dan empat hari sebelum lebaran sekitar 80.849 kendaraan.
"Kenaikan volume kendaraan sudah terjadi pada hari Selasa sebanyak 102,250 kendaraan. Sekarang 87 ribuan baru sampai pukul 12.00 WIB, bakal terus bertambah hingga malam," kata dia.
Kemacetan yang terjadi di Nagreg selain faktor meningkatnya volume kendaraan, juga adanya gangguan-gangguan lain seperti banyaknya persimpangan di sepanjang Cicalengka-Nagreg, aktifitas di sekitar pabrik Kahatex, serta perlintasan kereta api.