REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus mudik via udara diprediksi terjadi pada hari ini, Rabu (13/6). Hal ini melihat fluktuasi penumpang yang ada di bandara sejak H-4 kemarin.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan Kemenhub Hengki Angkasawan menjelaskan, pada musim mudik kali ini memang terjadi pergeseran pola mudik. Jika biasanya jalur udara tak banyak diminati oleh para pemudik, berbeda pada 2018 yang angka pemudik via udara naik hingga hampir sembilan persen.
"Tahun ini peningkatannya 8-10 persen. Hari pertama saja sudah berangkatkan 200 ribu penumpang," ujar Hengki di Posko Mudik Kemenhub, Rabu (13/6).
Hengki menjelaskan, jika secara total hari ini kenaikan penumpang bisa mencapai di atas 200 ribu, bisa ditetapkan hari ini menjadi puncak arus mudik via udara oleh pemerintah.
Hengki mengatakan, ada banyak hal yang memengaruhi tingginya minat pemudik untuk menggunakan pesawat. Pertama, karena penambahan jam terbang pesawat dan bandara yang buka hingga pukul 12 malam. Selain itu, harga tiket pesawat saat ini juga bersaing dengan moda transportasi lainnya sehingga masyarakat punya banyak pilihan.
"Karena harga lebih kompetitif, extra flight banyak. Jadi, orang lebih banyak memang yang shifting naik pesawat," ujar Hengki.
Menurut data yang dihimpun Kemenhub, untuk H-2 hari ini hingga siang pukul 12 siang tercatat sudah ada 65.056 penumpang yang berangkat mudik melalui bandara. Angka ini mengalami kenaikan 6,21 persen jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.