Kapolda Jabar: Bila Bajaj dan Metromini Melintas Maka Mudik

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan

Rabu 13 Jun 2018 07:33 WIB

Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, Kakor Shabara Irjen Pol Sudjarno bersama tim ganjal mitra Satlantas Polres Tasikmalaya di Pos Terpadu Letter U Gentong. Foto: dok. Humas Polda Jabar Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, Kakor Shabara Irjen Pol Sudjarno bersama tim ganjal mitra Satlantas Polres Tasikmalaya di Pos Terpadu Letter U Gentong.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengunjungi Pos Polisi Gentong di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Selasa (12/6). Dalam kunjungannya ia berkelakar soal periode akhir arus mudik Lebaran 2018.

Ia menekankan bila puncak arus mudik sudah selesai terlewati. Sehingga pemudik yang saat ini melintas hanya tinggal sisa-sisa saja yang berkesempatan mudik belakangan. Periode mudik, kata dia, baru tuntas bila kendaraan pemudik jenis bajaj dan metromini sudah lewat.

"Ciri-ciri terakhir bajaj, metromini pulang biasanya (pemudik) sudah habis. Kalau sekarang proses mudik masih berlangsung harus siaga hadapi pemudik," katanya pada wartawan.

Ia memperkirakan jumlah pemudik yang sudah melintasi wilayah Jabar baik di rute utara dan selatan mencapai 75 persen. Selanjutnya, pemudik yang melintas memang masih ada, walau jumlahnya tak lagi signifikan.

"Di Jakarta tradisi berangkat setelah takbiran masih ada yang pulang, ada tradisi ntar saja habis shalat Ied (mudiknya). Perkiraan (pemudik) sudah 75 persen, tinggal sisa-sisa saja, puncak sudah lewat termasuk di Cipali, tinggal yang belakangan saja," ujarnya.

Walau fase tertinggi arus mudik sudah terlewati, ia mengingatkan anggota kepolisian untuk tetap bersiaga membantu pemudik. Sebab keselamatan pemudik supaya tiba di kampung halaman menjadi prioritas kepolisian.

"H-2 dan H-1 tidak ada macet parah, tapi tetap ada (pemudik)," ucapnya.