Penjualan Tiket di Terminal Pulo Gebang Alami Penurunan

Red: Hazliansyah

Selasa 12 Jun 2018 22:59 WIB

Suasana terkini Terminal Pulo Gebang, sudah mulai sepi, Selasa (4/7) siang. Foto: Republika/Rahma Sulistya Suasana terkini Terminal Pulo Gebang, sudah mulai sepi, Selasa (4/7) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penjual tiket bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, mengeluhkan menurunnya penjualan tiket pada musim mudik tahun ini. Penurunan mencapai 25 persen.

"Tahun ini menurun penjualan tiketnya. Sekitar 25 persen dari tahun sebelumnya," ujar petugas penjual tiket bus Pahala Kencana, Kasiati di Jakarta, Selasa (12/6).

Kasiati mengaku tidak mengetahui penyebab pasti penurunan jumlah penumpang di terminal tersebut. Jika pada 2017 rata-rata bus tujuan keberangkatan ke Madura sekitar tujuh unit, maka pada tahun ini hanya sekitar empat-lima bus per hari.

"Rata-rata memang penuh. Satu bus isinya sekitar 32 kursi," kata dia.

Harga tiket bus untuk tujuan Madura dipatok dengan harga Rp 650.000/orang pada musim mudik tahun ini. Pada hari normal, tiket tersebut dipatok dengan harga Rp 400.000.

Selain itu, penjualan tiket konvensional juga dihadapkan dengan persaingan penjualan tiket bus melalui aplikasi.

Kasiati menjelaskan sebagian besar masyarakat lebih memilih membeli tiket melalui aplikasi karena lebih murah dibandingkan ke loket penjualan di terminal.

Penjual tiket bus tujuan Sumatera, Andri mengaku jumlah penumpang pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni sekitar 20 persen. Hal itu dikarenakan banyak penumpang yang memilih pulang kampung lebih cepat terutama PNS yang mulai cuti bersama sejak 11 Juni 2018.

"Mungkin juga masalah ekonomi, karena sebentar lagi tahun ajaran baru," kata Andri.

Kasubbag TU Terminal Pulo Gebang, M Taufik mengatakan harga tiket bus mengalami kenaikan pada H-7 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri. Setelah itu, harga tiket bus kembali normal seperti sedia kala.