REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Tiga hari menjelang Lebaran 2018, jumlah penumpang bus di Terminal Pasar Bebas Banjir (PBB) Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, meningkat. Bahkan bisa disebut puncak arus mudik terjadi pada hari ini.
"Puncak arus penumpang yang berangkat di Terminal PBB terjadi pada malam ini," kata seorang petugas UPTD terminal PBB Muara Teweh, Bawai Hidayat, Selasa (12/6) malam.
Bawai menyebutkan, penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) pada Selasa malam diberangkatkan lima unit bus. Yakni Bus Hayak Tamara (Maju Bersama Grup) ada tiga unit masing-masing mengangkut penumpang 25 sehingga berjumlah 75 orang, sedangkan Bus Yuliana (YL) dua unit dengan penumpang 50 orang.
Meski penumpang melonjak dibanding hari sebelumnya, namun semua terangkut oleh bus di Terminal Pasar PBB Muara Teweh.
"Kami pastikan penumpang arus mudik tahun ini mencapai puncaknya pada malam ini," katanya.
Penumpang bus di Terminal Muara Teweh umumnya diangkut pada malam hari. Sedangkan pada pagi hari kini sudah tidak dioperasikan lagi. Karena dari tahun ke tahun penumpang cenderung berkurang yang berangkat dari terminal ini setelah banyaknya angkutan travel.
Tahun 2018 armada angkutan Lebaran di Barito Utara berjumlah 13 bus yakni milik Maju Bersama disediakan tujuh unit dan Bus Yuliana (YL) enam unit serta ditambah travel atau mini bus mencapai 40 unit.
Tarif bus dengan rute Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rp95.000 per penumpang sedangkan travel jurusan Muara Teweh-Banjarmasin dan Muara Teweh-Palangka Raya masing-masing Rp200.000 per orang.
"Kita harapkan semua penumpang arus mudik dapat terangkut oleh armada yang ada," ujarnya.