Jajal Kali Kenteng dengan Sepeda, Kakorlantas: Bisa Kok

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko

Selasa 12 Jun 2018 19:28 WIB

Petugas PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) membantu sebuah mobil pemudik yang mogok akibat tidak kuat mendaki tanjakan jalur darurat jembatan Kali kenteng, di wilayah Kecamatan Susukan, kabupaten Semarang, Jumat (8/6). Foto: Republika/Bowo Pribadi Petugas PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) membantu sebuah mobil pemudik yang mogok akibat tidak kuat mendaki tanjakan jalur darurat jembatan Kali kenteng, di wilayah Kecamatan Susukan, kabupaten Semarang, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pastikan elevasi jalur darurat jembatan Kali Kenteng aman dilalui kendaraan, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri, Irjen Pol Royke Lumowa coba mendaki denganmengendarai sepeda lipat sally.

Royke mengayuh sepeda tersebut dari titik awal pendakian hingga overpass Susukan, dengan jarak tempuh sekitar 300 meter. Ia pun mampu menyelesaikan kayuhan sepedanya tersebut sebelum berhenti tepat di bawah overpass tersebut.

Usai mencoba mendaki tanjakan dengan sepeda ini, mantan Kasat Lantas Polwiltabes Semarang ini mengatakan, elevasi jalur darurat kali Kenteng ini masih aman untuk dilalui kendaraan.

photo
Kakorlantas Irjen Pol Royke Lumowa meninjau Jalur Mudik Pemalang Semarang.

"Kalau dengan menaiki sepeda yang kecilini saja mampu melewati, maka kendaraan pun tidak ada alasan tidak mampu," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (12/6).

Jika ada kendaraan yang tidak mampu mendaki elevasi jalur darurat ini, kata Royke, kemungkinannya karena driver-nya yang kurang mahir atau memang kondisi kendaraannya tidak prima.

Masih beruntung ada petugas yang membantu mengganjal di lokasi jalur darurat tol fungsional Salatiga- Kartasuraini. "Sehingga kendaraan yang tak kuat mendaki tidak sampai melorot," tegasnya.

Kakorlantas juga mengingatkan kepada pemudik atau sopir agar tidak membawa bebannya yang melebihi ketentuan kapasitas mobilnya. Baik itu penumpang maupun barang.

"Bagaimanapun juga pada kecepatan per kilometer tertentu bisa membuat kendaraan oleng. Apalagi dalam jalan yang kondisi menurun, momentum dorongnya bertambah, bisa- bisa remnya menjadi tidak berfungsi, katanya.

photo
Sejumlah kendaraan pemudik mengantre melintasi tanjakan Jembatan Kali Kenteng di ruas tol fungsional Salatiga-Kartasura, Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/6).

Royke menambahkan, elevasi jalur daruratKali Kenteng ini masih cukup aman untuk dilalui kendaraan. Karena kemiringan tanjakan ini gradenya masih sekitar 10 persen.

Kalau pernah ke Semarang ada tanjakanGombel yang juga cukup aman dilalui oleh mobil. Bahkan tanjakan ini jauh lebih panjang dan di Kali Kenteng ini lebih pendek jaraknya kendati elevasinya hampir sama.

"Artinya, patokannya sepeda saja bisa lewat apalagi mobil. Apalagi ini sepeda kecil bukan sepeda MTB atau sepeda yangmemang didesain bisa untuk melalui jalan tanjakan," tandasnya.

Hal ini diamini oleh Manajer Administrasi PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Fatahillah. Menurutnya elevasi 10 persen masih cukup aman untuk dilalui kendaraan (mobil).

Berdasarkan pantauan di lokasi, jika adakendaraan yang tidak mampu menaklukkan elevasi ini lebih karena faktor kemampuanpengemudi. Bahkan jumlahnya juga tidak sebanyak yang dikabarkan.

Berdasarkan catatan PT JSN, dari 4.700 kendaraan yang melintas Cuma 10 kendaraan. Hari kedua dari 6.000 an kendaraan melintas,yang tidak kuat mendaki hanya tujuh kendaraan.

photo
Petugas PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) membantu sebuah mobil pemudik yang mogok akibat tidak kuat mendaki tanjakan jalur darurat jembatan Kali kenteng, di wilayah Kecamatan Susukan, kabupaten Semarang, Jumat (8/6).

"Kemarin (H-4) hanya empat kendaraan dan sepanjang hari ini (pukul 15.00 WIB), yang tidak kuat hanya dua kendaraan. Jadi, semuanya kembali kepada kemampuan pengemudi atau faktor kondisi kendaraan," tandasnya.

Terpopuler