Di Merak, Pemudik Motor Butuh 30 Menit Masuk Kapal

Rep: Ronggo Astungkoro/Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko

Selasa 12 Jun 2018 19:45 WIB

Pelabuhan Merak Foto: Republika/Prayogi Pelabuhan Merak

REPUBLIKA.CO.ID,  MERAK -- Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Tri Julianto Djati menyebutkan, skema mengurai antrean kendaraan roda dua sudah diberlakukan sejak beberapa waktu lalu. Dengan skema tersebut, hingga malam tadi, pemudik dengan kendaraan roda dua hanya butuh waktu 30 menit menunggu masuk kapal.

"Sudah (diberlakukan). Tadi malam saja (menjadi) lancar saya di sini lihat," ungkap Djati kepada Republika.co.id di kantor PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Banten, Selasa (12/6).

Djati mengungkapkan, saat sedang memantau, ia berbicara dengan beberapa pengendara motor. Para pengendara motor mengaku hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk menunggu masuk ke dalam kapal.

"Karena sudah diatur polanya yang kita sepakati dengan PT ASDP. Setelah dikantongkan di Dermaga 6, kita share ke Dermaga 1 sampai 5," tuturnya.

photo
Pelabuhan Merak

Untuk menghadapi arus mudik yang masih berlangsung, ia memiliki kiat agar tak terjadi antrean yang panjang di sekitar Merak. Kiat tersebut, yakni penambahan dibukanya mesin e-toll di Gerbang Tol Merak, koordinasi dengan PT ASDP untuk menggunakan kapal-kapal besar, dan ditempatkannya tim pengendali dari kepolisian di titik-titik ramai antrean.

"Hampir seluruh dermaga dibantu oleh kepolisian. Tugas kepolisian adalah membantu melancarkan arus pemudik agar lebih bagus dari tahun 2017. Hingga saat ini masih bagus, lebih cepat," kata dia.

photo
Infografis Mudik Aman


Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menilai, pembangunan sejumlah proyek infrastruktur telah meningkatkan kelancaran mudik tahun ini. Dengan bertambahnya infrastruktur terutama jalan tol, kata Agung, pemudik mendapatkan alternatif jalan untuk bisa mencapai kampung halaman masing-masing.

"Jalan tol sudah bertambah panjang. Di pantai selatan juga sudah jadi sehingga ada alternatif di sana. Dengan infrastruktur dan dibantu stakeholder lain, kami lebih mudah mengatur lalu lintas," kata Agung usai meninjau Pos Pengamanan Mudik di Limbangan, Garut, Jawa Barat pada Selasa (12/6).

Agung mengklaim, kenyamanan mudik kali ini terbukti dengan minimnya keluhan masyarakat. Mantan Kepala Korlantas Polri itu berharap, capaian tersebut bisa dipertahankan hingga arus balik.

photo
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto meninjau Posko Pengamanan Mudik di Limbangan, Garut, Jawa Barat pada Selasa (12/5).

Pembangunan infrastruktur juga diharapkan dapat mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua dan beralih menggunakan transportasi umum. Ia mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, pengguna sepeda motor pada mudik kali ini masih cukup tinggi.

"Mudah-mudahan tahun depan setelah operasional semua infrastruktur jalan tol, pemudik memilih fasilitas angkutan umum. Karena sudah lebih cepat sekarang. Daripada naik motor membahayakan diri sendiri," kata Agung.

Ia mengatakan, selama Operasi Ketupat Lodaya 2018 terdapat delapan kecelakaan dengan korban tewas mencapai empat orang. Korban tewas tersebut seluruhnya menggunakan sepeda motor.

"Memang bukan di jalur mudik tapi di jalur antar kecamatan di Sukabumi dan Bogor. Saya sudah imbau beberapa kali, lebih baik gunakan angkutan umum saja," kata Agung.

Terpopuler