REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah pemudik pejalan kaki yang tiba di Terminal Rajabasa, Kota Bandar Lampung, mengalami peningkatan sebesar 30 persen pada arus mudik H-3 Lebaran Idul Fitri 1439, Selasa (12/6). Pemudik yang datang tersebut didominasi warga Jakarta dan sisanya dari Jawa.
Arus kedatangan bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dari Pelabuhan Bakauheni menuju Terminal Rajabasa masih terus mengalir pada H-3, Selasa (12/6). Meski belum terpantau padat, tetapi semua bus yang mengangkut pemudik dari Bakauheni terlihat penuh penumpang.
Kepala Terminal Tipe A Rajabasa Denny Wujdan memperkirakan puncak kedatangan arus mudik pejalan kaki dari Bakauheni ke Terminal Rajabasa terjadi pada H-2 seiring mendekati hari Lebaran. ''Sampai hari ini sudah terjadi kenaikan pemudik yang tiba di Terminal Rajabasa sebesar 30 persen,'' katanya.
Ia mengatakan arus kedatangan pemudik dari Pelabuhan Bakauheni akan meningkat lagi pada malam hari. Arus mudik tahun ini sudah mengalir sejak libur bersama pada akhir pekan lalu.
Karena itu, kedatangan pemudik bersifat mengalir, sehingga tidak menunggu hari mendekati Lebaran. ''Libur tahun ini panjang, jadi pemudik terpecah,'' katanya.
Mengenai kesiapan bus AKDP yang mengangkut pemudik dari Terminal Rajabasa ke Pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya, ia menyatakan telah ditandai dengan stiker angkutan Lebaran. Bus AKDP yang berstiker sudah melalui uji kelayakan, sedangkan yang tidak berstiker tidak laik jalan.
Pemeriksaan teknis angkutan Lebaran, sudah dilakukan kepada pengusaha bus AKDP. Diantaranya pengecekan ban, rem, alat pengaman dan kesehatan di dalam bus, dan juga surat menyurat kendaraan.
Arus mudik di Padang-Bukittinggi
Jalur utama Kota Padang-Bukittinggi terpantau ramai lancar pada Selasa (12/6) atau H-3 Lebaran 1439 H. Padahal sebelumnya kepolisian memprediksi hari ini merupakan puncak arus mudik Lebaran. Terurainya kemacetan diyakini sebagai imbas dari penataan Pasar Koto Baru selama 3 bulan terakhir. (Republika/Sapto Andika Candra)
Sementara arus mudik di bagian lain Pulau Sumatra, yakni Kota Padang-Bukittinggi, mencapai puncaknya pada hari ini. Kendati demikian, kondisi arus lalu lintas di jalur utama Kota Padang-Bukittinggi terpantau ramai lancar.
Arus mudik dari arah Padang menuju daerah-daerah lain di Sumbar, terutama Bukittinggi, Limapuluh Kota, Tanah Datar, dan Agam, hingga Solok Selatan dan Pesisir Selatan. Republika.co.id menjajal ruas Padang-Bukittinggi melalui jalur utama via Sicincin.
Secara menyeluruh, tidak ada titik kemacetan yang membuat antrean kendaraan mengular. Kepadatan volume kendaraan memang terasa di titik-titik rawan macet, seperti Pasar Lubuk Alung dan Sicincin di Padang Pariaman dan Koto Baru di Limapuluh Kota. Namun, antrean kendaraan masih wajar.
Pada Selasa sore tadi, ruas jalan di depan Pasar Sicincin justru lebih ramai dibanding Pasar Lubuk Alung. Pengendara mobil dan motor diingatkan untuk tetap waspada dan mengatur kecepatan kendaraannya.
Sementara di wisata Air Terjun Lembah Anai justru terpantau lancar tanpa ada penumpukan kendaraan. Diperkirakan, keramaian pengunjung di Lembah Anai baru terjadi setelah Hari-H Lebaran.
"Nah, di Pasar Koto Baru kondisinya lebih baik dibanding tahun lalu. Senin (hari pasaran) tahun ini arus lalu lintas memang padat tapi tetap mengalir perlahan, sedangkan tahun lalu macet total arus lalu lintas berhenti atau tidak berjalan," jelas Dirlantas Polda Sumbar Kombes Singgamata, Selasa (12/6).
Jalur utama Kota Padang-Bukittinggi terpantau ramai. (Republika/Sapto Andika Candra)
Keramaian juga terpantau di Pasar Padang Lua yang sudah mendekati Kota Bukittinggi. Namun keramaian yang ada tidak membuat kemacetan yang parah. Sementara di ruas Bukittinggi menuju Medan, Sumatra Utara, via Rimbo Panti, Kabupaten Pasaman justru terpantau sepi.
Belum ada peningkatan volume kendaraan yang signifikan. Pemudik diingatkan untuk tetap waspada dalam melalui perlintasan di Sumatra Barat.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, masih ada pengemudi mobil travel yang melajukan kendaraannya dengan kencang dan kerap kali mendahului antrean. Bila merasa lelah, sejumlah rest area banyak tersedia di sepanjang jalur utama Padang-Bukittinggi.