REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dinanti-nantikan umat Muslim di seluruh dunia. Umumnya, banyak umat Muslim yang menjalani iktikaf di masjid untuk melaksanakan ibadah sepanjang malam.
Pada malam ke-27 Ramadhan, lebih dari 2 juta jamaah memadati Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Malam tersebut diyakini sebagai malam Lailatul Qadar atau malam keberkahan dan kekuasaan.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (12/6), halaman di kedua masjid suci di Arab Saudi itu dipenuhi umat Islam yang datang melaksanakan shalat Isya, shalat Tarawih serta qiyamullail. Mereka beribadah mencari keberkahan dan ampunan dari Allah.
Dalam sejarahnya, Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam Lailatul Qadar. Malam ini disebut sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Sebagai langkah persiapan, otoritas Arab Saudi telah memastikan pengaturan keamanan bagi kelancaran aliran jamaah. Hal itu memungkinkan jamaah untuk bermalam dalam suasana yang sangat spiritual dan tenang.
Selama hari-hari terakhir Ramadhan, otoritas Arab Saudi meningkatkan pelayanannya di Masjid al-Haram, Makkah. Untuk mengatasi kepadatan jamaah di masjid suci tersebut, seluruh instansi pemerintah dan swasta serta pasukan keamanan yang berkepentingan telah menerapkan pengaturan dan persiapan yang berbeda daripada sebelumnya.
Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci telah mengerahkan lebih dari 10 ribu staf pria dan wanita. Hal itu ditujukan guna memastikan jamaah dan pengunjung masjid dapat melaksanakan ibadah dengan mudah dan nyaman. Presidensi juga tetap membuka 210 pintu Masjid al-Haram, 38 di antaranya dikhususkan bagi orang-orang berkebutuhan khusus dan tujuh lainnya bagi wanita.