REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, saat ini diperkirakan masih ada 38 persen pemudik yang belum keluar dari DKI Jakarta. Angka itu berdasarkan keterangan PT Jasa Marga bahwa kendaraan pemudik yang melintasi tol sudah 62 persen dari jumlah prediksi mereka.
“Kami lihat nanti yang tanggal 12, di data prediksi itu menurun, kenapa? Karena berdasar perhitungan jasa marga, yang kami kalkulasi, sudah ada 62 persen kendaraan yang keluar dan sisa 38 persen,” ungkap Royke ketika meninjau pintu tol sementara Gringsing di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (12/6).
Dia mengatakan, prediksi Jasa Marga menyebutkan, 400.000 kendaraan kan mudik ke daerah Jawa melintasi tol pada Lebaran 2018. Sampai dengan H-3, terpantau ada sekitar 800 ribu kendaraan yang keluar dari Jakarta.
“Mudah-mudahan yang 38 persen ini prediksi para pemudik berubah tidak lewat darat, tapi melalui moda yang lain. Mungkin kereta api, bus, pesawat, atau mungkin yang lain. Atau jadi tidak mudik. Jadi mungkin tiba-tiba ada yang memutuskan untuk tidak mudik,” tuturnya.
Data jumlah kendaraan dari PT Jasa Marga menyebut jumlah kendaraan yang melewati tol, atau arus mudik kali ini trennya menurun menjelang hari raya Idul Fitri.
“Di hari pertama atau pada Kamis (7/6), kendaraan yang keluar dari Jakarta lewat tol itu 70 ribuan. Kemudian meningkat di hari kedua pada Jumat (8/6) yaitu 80 ribu, bahkan 89 ribu. Itu hampir 90 ribu ya. Dan di puncak pada tanggal 9 sesuai prediksi, yakni ada 112 ribu. Kemudian tanggal 10 turun lagi ke 80 ribuan kendaraan. Nah di tanggal 11 naik lagi, kemarin, naik 90 ribuan kendaraan. Kami lihat nanti yang tanggal 12,” jelasnya.
Sementara, dia berharap, jembatan Kali Kuto juga akan selesai sesuai target yakni pada H-2 lebaran, atau pada Rabu (12/6) esok. Sebab, dengan adanya jembatan tersebut, maka arus lalu lintas akan lebih kondusif ke depannya.