REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Minuman favorit saat Ramadhan ini dibuat dengan carob, kurma, tetes anggur, dan air mawar, lalu diberi kacang pinus dan kismis, itulah jallab. Minumam ini, disajikan dalam gelas dengan es yang dihancurkan. Ini adalah salah satu minuman paling populer di kawasan Timur Tengah selama bulan suci.
Minuman yang dikenal dengan Jallab ini dapat dibuat sendiri dengan mudah, karena bahan-bahannya mudah didapatkan. Saat ini, sirup jallab mudah didapat di toko-toko. Selanjutnya, ditambahkan air, kacang pinus dan kismis, lalu diasapi dengan dupa Arab. Dilansir dari thenational.ae, anda akan menemukan minuman ini di hampir setiap tawaran buka puasa di restoran di seluruh negeri.
Saeed Saeed, editor senior dari Arts & Life, mengatakan, jallab meninggalkan aroma yang enak di mulut anda sesaat setelah diteguk. "Rasanya seperti memberikan mulut anda semburan parfum. Itu parfum untuk mulutmu,” ujar dia.
Minuman ini juga populer di negara-negara seperti Lebanon, Suriah, dan Palestina. Dilansir dari Platetrotter, beberapa orang menganggap minuman yang lezat ini sedikit manis. Anggapan tersebut tidak dapat ditampik karena pada dasarnya bahan yang digunakan untuk membuat jallab sebagian besar memicu diabetes - anggur mollase (gula), kurma (lebih banyak gula), kismis emas (lebih banyak gula), dicampur dengan rasa air mawar yang manis.
Namun, jika dicampur dengan takaran yang tepat, dengan tambahan e dan taburan kacang pinus, minuman itu menjadi sangat sempurna untuk mencirikan hidangan berbuka puasa.
Asal-usul jallab diyakini cukup kuno, mendahului penciptaan gula dalam bentuk kristal. Minuman ini muncul ketika kurma dan anggur sering dimasak untuk menciptakan sirup mirip mollase yang digunakan sebagai pemanis. Hari ini, sirup jallab yang dibuat secara komersial tersedia secara luas di Timur Tengah.