Silaturahim Menurut Pandangan Islam

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 12 Jun 2018 06:28 WIB

Silaturahim dengn BKPRMI. Presiden Joko Widodo (tengah) saat tiba di acara Silaturahim dengan Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Jakarta, Rabu (25/4). Foto: Republika/ Wihdan Silaturahim dengn BKPRMI. Presiden Joko Widodo (tengah) saat tiba di acara Silaturahim dengan Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Jakarta, Rabu (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, sehingga manusia perlu menjaga hubungan dan ikatan sosial dengan baik. Agama Islam mengajarkan silaturrahim untuk menjaga dan memperkuat ikatan sosial di antara manusia.

Pakar Ilmu Tafsir dan Hukum Islam, KH Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, silaturrahim artinya menyambung kasih sayang. Hubungan seseorang dengan keluarga dan kerabatnya perlu dijaga melalui silaturrahim. Hubungan keluarga dan kerabat merupakan hubungan lingkaran pertama seorang manusia.

Ia menerangkan, kemudian di lingkaran berikutnya ada hubungan dengan kerabat jauh dan teman-teman yang juga harus di jaga. "Setelah itu ada ukhuwah islamiyah, ukhuwah islamiyah perlu dipererat juga, ada ukhuwah wathoniyah, ada ukhuwah insaniyah, ukhuwah basyariyah," kata KH Ahsin kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Menurutnya, bisa menjaga silaturrahim di lingkaran pertama dengan keluarga dan kerabat juga sudah cukup bagus. Apalagi bisa menjaga silaturrahim dengan sesama Muslim, sesama saudara sebangsa dan sesama manusia

Ia mengingatkan, kekerabatan sangat bermanfaat di kehidupan dunia karena fitrah manusia yang tidak bisa hidup sendiri. Setiap manusia pasti akan membutuhkan pertolongan manusia lain. Kalau kekerabatan sudah terjaga dengan baik maka di waktu menghadapi masalah, kerabat terdekat yang akan lebih dahulu membantu. "Maka silaturrahim merupakan hal yang sangat penting dalam Agama Islam," ujarnya.

KH Ahsin juga menyampaikan, manfaat silaturrahim di dunia bisa memperbanyak rezeki. Menurut salah satu hadis, Rasulullah mengatakan bahwa siapa yang ingin rezekinya bertambah dan umurnya panjang, maka lakukan silaturrahim.

Ia menerangkan, melalui silaturrahim rajutan hubungan antara manusia bisa semakin baik. Sementara, Allah akan memberikan rezeki kepada manusia melalui manusia lain. Maka dengan silaturrahim saluran rezeki akan semakin banyak terbuka.

Ia menjelaskan, orang yang silaturrahim dikatakan juga akan diberi umur panjang. Bisa jadi orang tersebut yang seharusnya berumur 60 tahun tapi karena sering silaturrahim umurnya bisa jadi 65 tahun. Tapi umur panjang di sini bisa juga dimaknai sebagai keberkahan umur.

"Umurnya tetap 60 tahun, tetapi kebaikannya sama seperti orang yang berumur 65 tahun, jadi di akhirat nanti orang-orang yang selalu bersilaturrahim bisa jadi mendapatkan syafaat," jelasnya.

Ia menegaskan, Allah ingin hubungan di antara manusia baik, sehingga manusia bisa saling membantu. Oleh karena itu Agama Islam memandang penting silaturrahim. Silaturrahim bisa dengan bentuk bertatap muka dan bertamu. Silaturrahim yang bagus dengan cara saling memberi hadiah agar bisa menciptakan hubungan yang mesra di antara manusia.

Tapi ada juga hal-hal yang bisa merusak keutaman silaturrahim. KH Ahsin menjelaskan, kedengkian dan kecemburuan kepada saudara atau orang lain bisa merusak keutaman silaturrahim. Oleh karena itu manusia perlu memiliki sikap qanaah. Artinya sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas dan perasaan kurang.