REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebulan penuh umat Islam melaksanakan ibadah puasa dan qiyamul lail di bulan Ramadhan. Setelah Ramadhan berlalu, tiba saatnya umat Islam menyambut datangnya Idul Fitri.
Pakar Ilmu Tafsir dan Hukum Islam, KH Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, Idul Fitri berkaitan erat dengan kemenangan kaum Muslimin menghadapi hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Sebab selama bulan Ramadhan seorang Muslim berjuang untuk mengalahkan hawa nafsunya. "Karena ini merupakan kemenangan, kemenangan itu datangnya dari Allah maka kita harus mengembalikan kepada Allah dengan bertakbir," kata KH Ahsin kepada Republika.co.id, Senin (11/6).
Ia menerangkan, dalam Alquran dikatakan, manusia harus membesarkan nama Allah atas hidayah dari Allah kepada mereka. Allah juga telah mewajibkan Muslim untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Sebenarnya ibadah puasa juga bukan untuk kepentingan Allah, tetapi untuk kepentingan yang melaksanakannya. Maka umat Islam diwajibkan melakukan ibadah puasa yang manfaatnya untuk umat Islam sendiri.
"Pada waktu kaum Muslimin bisa sukses melaksanakan kewajiban sebulan (ibadah di bulan Ramadhan), maka hendaklah mereka bersyukur kepada Allah karena Allah telah memberikan petunjuk kepada mereka dengan kewajiban berpuasa saat Ramadhan," ujarnya.
KH Ahsin juga menjelaskan, saat matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah memerintahkan sahabatnya untuk bertakbir. Kemudian para sahabat bertakbir di mana-mana.
Rasulullah juga mengatakan, kalau berdoa dan beribadah di malam terakhir bulan Ramadhan sangat bagus. Pada pagi harinya umat Islam mandi besar. Kemudian memakai pakaian yang bersih dan wangi-wangian, selanjutnya melaksanakan shalat Idul Fitri.