10 Meninggal Akibat Sejumlah Kecelakaan di Wilayah Sumut

Red: Andri Saubani

Senin 11 Jun 2018 05:24 WIB

Pengunjung melihat jajaran helm yang dijual oleh pedagang di Medan, Sumatera Utara, Minggu (3/6). Penjualan helm SNI yang dijual Rp100 ribu hingga Rp 2 juta (tergantung kualitas) mengalami peningkatan penjualan hingga 50 persen sebelum Lebaran seiring dengan kebutuhan helm baru bagi pemudik. Foto: Septianda Perdana/Antara Pengunjung melihat jajaran helm yang dijual oleh pedagang di Medan, Sumatera Utara, Minggu (3/6). Penjualan helm SNI yang dijual Rp100 ribu hingga Rp 2 juta (tergantung kualitas) mengalami peningkatan penjualan hingga 50 persen sebelum Lebaran seiring dengan kebutuhan helm baru bagi pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polda Sumatra Utara (Sumut) menyebutkan, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan belasan luka-luka pada sejumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas arus mudik H-5 Idul Fitri di sejumlah kabupaten/kota di provinsi itu. Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan di Medan, Ahad (10/6), memerinci, lakalantas di Polrestabes Medan terdapat dua orang meninggal dunia, tiga luka berat, dua luka ringan, dan kerugian materi mencapai Rp 50,5 juta.

Selanjutnya di Polres Tapanuli Tengah terdapat dua orang meninggal dunia, tiga luka berat, dua luka ringan, dan kerugian materil sekitar Rp 700 ribu. Sementara itu, di Polres Deli Serdang terdapat satu orang meninggal dunia, satu orang luka berat, satu luka ringan, dan kerugian materi sekitar Rp 300 ribu.

Nainggolan menyebutkan, di Polres Pematang Siantar satu orang meninggal dunia, luka ringan satu orang, dan kerugian materi Rp 1 juta. Di Polres Tanjung Balai satu orang meninggal dunia, luka ringan satu orang, dan kerugian materi Rp600 ribu.

Di Polres Tapanuli Selatan satu orang meninggal dunia dan kerugian materiel nihil. Di Polres Madina satu orang meninggal dunia, da kerugian materiel Rp 1 juta.

"Polres Batubara satu orang meninggal dunia, luka berat satu orang dan, kerugian materil Rp 300 ribu," kata mantan kapolres Nias Selatan itu.

Polda Sumut juga melaporkan 17 kasus kriminal pada Operasi Ketupat Toba 2018 dan Pengamanan Idul Fitri 1439 Hijriyah. Kasus tersebut adalah cabul satu kasus, penganiayaan berat dua kasus, dan kekerasan secara bersama-sama satu kasus.

Kemudian, pencurian biasa empat kasus, pencurian berat satu kasus, curanmor R2 dua kasus, penipuan satu kasus, pengancaman satu kasus, dan penggelapan satu kasus. Terkait data pelanggaran lalu lintas, yakni tilang 273 perkara, teguran 368 perkara, jumlah pelanggaran total 641 perkara. Kendaraan yang terlibat pelanggaran adalah sepeda motor 209 unit, mobil penumpang 24 unit, mobil bus tujuh unit, dan mobil barang 23 unit.

Nainggolan mengatakan, Operasi Ketupat Toba itu untuk menjamin rasa aman warga masyarakat dalam menjalankan ibadah, tertib dan lancar, baik sebelum, saat, maupun pasca-Idul Fitri 1439 H. Pelibatan kekuatan personel, baik dari Polri maupun instansi lain, dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1439 H di wilayah Provinsi Sumut sebanyak 7.759 Polri dan 2.088 personel.

Terpopuler