Kapolri Apresiasi Harga Pangan di Jatim tak Ikut Meroket

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Endro Yuwanto

Ahad 10 Jun 2018 21:43 WIB

Kapolri beserta pejabat negara melakukan pengecekan Jalur Mudik kedua di Rest Area Penarukan dan Gerbang Tol Kertasari Tegal Jawa Tengah, Ahad (10/6). Foto: dok. Humas Mabes Polri Kapolri beserta pejabat negara melakukan pengecekan Jalur Mudik kedua di Rest Area Penarukan dan Gerbang Tol Kertasari Tegal Jawa Tengah, Ahad (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  NGAWI -- Kapolri Jendral Tito Karnavian sempat mengapresiasi Gubernur Jawa Timur (Jatim) Karwo yang mampu mengendalikan harga bahan pokok selama bulan Ramadhan ini. Tito mengatakan, dibandingkan dengan wilayah lain, Jatim termasuk wilayah yang justru mengalami deflasi.

"Terima kasih Pakde Karwo, dalam operasi pengamanan Lebaran ini, kita tahun sebelumnya fokus di arus balik-arus mudik dan stabilitas pangan, sekarang antisipasi terorisme dan juga antisipasi bencana alam. Tahun lalu stabiltas harga pangan berhasil. Supply cukup, juga distribusi. Tahun lalu Jatim yang mengalami deflasi harga. Tahun ini sama. Jatim juga deflasi lagi, kecuali dua komoditas ayam boiler dan telor, naik satu persen," ujar Tito, di Rest Area Kilometer 575 Ngawi, Ahad (10/6).

Tito mengatakan, stabilitas harga bahan pokok menjadi hal yang krusial di bulan Ramadhan dan selama Lebaran. Menurut dia, dengan harga yang terkendali, maka masyarakat tidak terbebani dan ekonomi tetap bisa berjalan dengan lancar.

Selain mengapresiasi pengendalian harga bahan pokok di Jatim, Tito mengatakan, terbukanya jalur jalur tol di sepanjang Pulau Jawa membuat kemacetan yang biasanya menjadi momok musim mudik tak lagi terjadi.

Saat melakukan teleconference, Tito sempat bertanya di tiga titik posko pemantauan. Pertama, Posko Banyuwangi, lalu Posko Mengkreng, dan kemudian Posko Tuban. Tito menjelaskan biasanya wilayah Mengkreng kerap mengalami kepadatan, namun saat ini tidak lagi. "Karena sudah bisa diurai," jelas dia.

Terpopuler