Jalur Utama di Banyumas Mulai Dipadati Kendaraan Pemudik

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan

Ahad 10 Jun 2018 17:49 WIB

 Arus Mudik Lebaran (ilustrasi) Foto: Republika/ Yasin Habibi Arus Mudik Lebaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Beberapa ruas jalan utama di Kabupaten Banyumas mulai dipadati kendaraan pemudik, pada Ahad (10/6). Kepadatan kendaraan antara lain terjadi di jalur selatan Banyumas antara Wangon-Kemarenjen, dan jalur penghubunga Ajibarang-Wangon.

Sejauh ini, arus lalu lintas di jalur utama Kabupaten Banyumas, masih terpantau ramai lancar. Namun begitu ada titik macet di satu lokasi, antrian kendaran bisa menjadi cukup panjang. Seperti yang terjadi di ruas Ajibarang-Wangon, sejak pukul 09.00 WIB terjadi kemacatan panjang di jalur tersebut.

Hal ini akibat adanya aksi unjuk rasa warga Desa Sindunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas, yang menolah lahan di desanya menjadi tempat pembuangan sampah akhir. Warga melakukan aksi protes dengan menggelar aksi konvoi di jalan raya.

Kondisi serupa juga terjadi di jalur antara Rawalo-Purwokerto. Peningkatan arus lalu lintas dan peningkatan frekwensi perjalanan KA yang melintas di perlintasan Desa Kaliwangi Kecamatan Rawalo, menyebabkan antrian kendaraan menjadi cukup panjang, hingga mencapai 2 km.

Kepala seksi Rekayasa dan Prasarana Dinas Perhubungan Banyumas, Hermawan, mengatakan adanya antrean kendaraan yang cukup panjang disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang melintas dan juga frekwensi perjalanan KA yang mengalami penambahan.

''Setiap 12 menit, ada KA yang melintas di perlintasan Desa Kaliwangi. Dalam kondisi arus lalu lintas yang padat, tentu pemberhentian kendaraan saat KA melintas akan menyebabkan antrian cukup panjang,'' katanya.

Kondisi ini, menurutnya, juga sering menyebabkan terjadinya kemacetan di jalur Patikraja-Rawalo karena kendaraan yang melintas di pertigaan Pasar Patikraja, harus bergantian dengan kendaraan yang datang dari arah Kedungrandu-Patikraja, dan Banyumas-Patikraja.

Untuk mengantisipasi kemacetan di titik rawan macet lainnya, Himawan menyatakan pihaknya mulai memberlakukan rekayasa Traffic Light atau lampu merah di sejumlah ruas jalan ramai.

Seperti lampu merah di pertigaan Pasar Rawalo, sudah disetel untuk lebih mengutamakan kendaraan dari arah barat dan timur.

Lampu hijau dari arah barat dan timur lebih lama dibanding ke arah utara dan selatan. Demikian juga, lampu traffic light di perempatan Buntu Kecamatan Kemranjen. ''Dengan cara itu, lalu lintas kendaraan pemudik dari arah barat yang lebih padat, memiliki waktu lebih panjang untuk terus melaju,'' katanya.

Terpopuler