Mengungkap Keutamaan Bersilaturahim

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko

Ahad 10 Jun 2018 16:18 WIB

Ilustrasi silaturahim Foto: Republika/Mardiah Ilustrasi silaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), KH Ahmad Satori Ismail menerangkan, semua manusia punya kecenderungan untuk berkumpul bersama, hal tersebut sudah menjadi fitrah manusia. Sehingga saat libur lebaran tiba dijadikan kesempatan untuk berkumpul sekaligus melakukan silaturrahim dengan keluarga.

"Manfaat silaturahim sangat besar, manfaatnya bisa memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki," kata KH Satori kepada Republika.co.id, Ahad (10/6).

Menurutnya, ajang silaturrahim juga sebaiknya dimanfaatkan untuk ajang mentransfer hal-hal baik yang didapat dari perantauan. Saat silaturrahim di momen liburan Idul Fitri sebaiknya orang-orang yang punya kelebihan harta juga mensedekahkan hartanya kepada orang yang paling dekat.

Meski perjalanan mudik terasa panjang dan sulit, insyaallah akan mendapatkan pahala yang besar kalau tujuannya silaturrahim di kampung halaman. KH Satori mengutip hadis yang artinya, kasih sayang Aku (Allah) berikan kepada orang-orang yang melakukan silaturrahim karena Aku.

"Silaturrahim merupakan upaya untuk menyatukan keakraban, amalan yang yang berusaha untuk menyatukan maka pahalanya besar," ujarnya.

Ia juga mengingatkan, semua hal yang bisa memporakporandakan silaturrahim akan dilaknat oleh Allah. Bahkan Allah mengancam akan memberikan siksa bagi orang-orang yang memutuskan silaturrahim, siksanya didahulukan di dunia dan sisanya diberikan di akhirat. "Ini mengerikan sekali kalau orang memutuskan silaturrahim," ujarnya.

KH Satori menyampaikan, ada pandangan lain terkait silaturrahim saat libur lebaran. Bila tidak ada uang yang berkecukupan, artinya uangnya hanya cukup untuk mudik saja. Maka silaturrahim tidak harus bertatap muka, silaturrahim bisa dengan memberikan bantuan ekonomi kepada saudaranya yang lemah di kampung halaman. Silaturrahim dengan memberikan bantuan atau sodaqoh kepada yang miskin, yatim dan janda juga sama indahnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ustaz Tengku Zulkarnain menjelaskan tentang manfaat silaturrahim di dunia dan akhirat. Manfaat tersebut di antaranya, orang yang melakukan silaturrahim diampuni dosanya, dipanjangkan umurnya dan bertambah kasih sayang di antara orang yang melakukan silaturrahim.

Ia menambahkan, orang melakukan silaturrahim juga akan ditambah rezekinya oleh Allah SWT. Sebab dengan melakukan silaturrahim akan menambah dan membuka jaringan. "Dengan silaturrahim ini banyak sekali kebaikan yang bisa diraih baik di dunia maupun di akhirat," kata Ustaz Zulkarnain kepada Republika, Ahad (10/6).

Ia menerangkan, silaturrahim merupakan perintah Allah SWT. Umat Islam diperintahkan untuk menebar kasih sayang. Diriwayatkan, Rasulullah mengatakan bahwa barang siapa tidak menebarkan kasih sayang dan tidak menyayangi, maka orang tersebut tidak akan disayangi.

Ustaz Zulkarnain mengutip hadis yang artinya, sayangilah olehmu penduduk bumi, maka seluruh penduduk langit akan cinta dan sayang kepadamu. Di dalam hadis lain Rasulullah mengatakan bahwa orang yang paling baik adalah orang yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.

Ustaz Zulkarnain juga mengingatkan, ada beberapa hal yang dapat merusak keutamaan silaturrahim. Di antaranya rasa permusuhan, rasa dengki dan amarah. "Kalau rasa permusuhan tumbuh maka silaturrahim akan habis, oleh karena itu buang rasa permusuhan, rasa dengki, amarah, (tapi) tanamkan kasih sayang," ujarnya.

Ia menyampaikan, kalau rasa permusuhan, dengki dan amarah dibuang, kemudian menanam rasa kasih sayang, maka keadaan akan menjadi damai dan tenteram. Sehingga akan mendapatkan rahmat atau kasih sayang dari Allah SWT. Oleh karena itu hati harus ikhlas dan bersih saat silaturrahim sehingga bisa menebarkan kasih sayang.