REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Tol Fungsional Ngawi - Kertosono masih tampak sepi. Tak tampak kepadatan para pemudik. Tampak sepuluh sampai lima belas mobil saja yang melintas tol fungsional ini dalam satu jam.
Tol sepanjang 38 kilometer ini diprediksi bisa menjadi jalur alternatif untuk memecah kepadatan pemudik yang menuju Jawa Timur dan menumpuk di ruas tol Bawean. Saat ini tol yang menyambung antara Solo-Ngawi hingga Kertosono ini dibuka 24 jam untuk menjadi jalur alternatif.
Tol sepanjang 38 km ini dari Pantauan Republika.co.id belum ada rest area yang resmi berdiri. Hanya saja di kilometer 575 ada rest area sementara dan toilet umum sementara yang disediakan oleh Posko Mudik Kabupaten Ngawi.
Sejumlah kambing leluasa berkeliaran di dalam area jalan tol ruas Kartasura- Ngawi, di kilometer KM 506. Keberadaan hewan ternak warga di area jalan tol ini menjadi tantangan bagi pengelola ruas tol ini pada saat dibuka fungsional untuk arus lalu lintas mudik.
Heri (45) pemilik salah satu warung di Rest Area mengaku baru berjualan sejak Sabtu (9/6) kemarin. Rencananya dirinya akan berjualan hingga tanggal 24 Juni nanti. "Baru dua hari, belum banyak kendaraan yang melintas," ujar Heri.
Manager Area Jasamarga Tollroad Operator Ngawi-Kertosono, Sabilillah memastikan, dua rest area fungsional yang terdapat sepanjang Tol Ngawi-Wilangan tetap bisa digunakan pemudik. Meskipun, fasilitas yang ada di rest area tersebut masih sangat minim.
"Rest area yang di kilometer 597 A sama B itu memang belum ada apa-apa masih dalam tahap pembangunan. Baru ada beberapa bangunan yang berdiri, itu pun belum selesai pembangunannya. Tetapi secara fungsional sudah bisa digunakan dengan kondisi yang sangat-sangat darurat," kata Sabilillah saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/6).
Meski sifatnya hanya rest area fungsional, lanjut Sabilillah, pengelola menambah berbagai fasilitas untuk bisa memanjakan para pemudik yang beristirahat di sana. Sehingga persyaratan-persyaratan utama rest area seperti tempat parkir, mushola, kantin, dan bahkan SPBU semuanya ada di sana.
Rest area di ruas tol fungsional Kartasura-Ngawi tengah dipersiapkan untuk menyambut pemudik.
"Itu sudah ada semua di sana. Ada container di sana jadi portable gitu. Di sana juga ada posko kesehatan dan juga ada ambulan yang kita sediakan di sana," ujar Sabilillah.
Berdasarkan penelusuran Republika.co.id beberapa waktu lalu, sepanjang jalan Tol Ngawi-Wilangan, terdapat dua rest area, yakni di kilometer 597 dan kilometer 626. Khusus rest area yang berada di kilometer 597, kondisi sangat belum siap dan masih dalam proses pembangunan. Di sana pun tidak terdapat fasilitas-pasilitas seperti mushala, toilet, ataupun tempat makan.
Sementara, rest area yang berada di kilometer 626, kondisinya lebih siap dibanding rest area sebelumnya. Dimana di sana sudah berdiri tenda-tenda sementara yang disiapkan bagi pengendara yang beristirahat. Di sana juga sudah terdapat bangunan permanen berupa fasilitas seperti mushola, toilet, dan sebagainya.
Suasana tol yang minim penerangan ini juga masih dalam tahap penyelesaian. Meski sudah bisa dilalui, namun kendaraan yang melintas memang tidak bisa memacu kecepatan tinggi. Selain karena jalanan yang masih berpasir, juga kondisi jalanan yang masih bergelombang.
Sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Ngawi, Jawa Timur, Rabu (6/6). PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memastikan ruas tol fungsional Kartasura- Ngawi siap dilalui para pemudik mulai Jumat (8/6) besok.
Heri mengatakan, kebanayakan pemudik yang melintasi jalur tol ini merupakan pemudik dengan kendaraan pribadi. "Banyak yang pakai ronjotan (barang muatan diatas cub mobil) dan plat nya rata rata B," cerita Heri.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Machfud Arifin menjelaskan tol fungsional ini terbagi atas Ngawi-Solo dan Tol Wilangan-Kertosono. Dua ruas tol ini diharapkan bisa memecah kemacetan yang biasa terjadi di ruas Ngawi-Mantingan perbatasan Sragen, Jawa Tengah (Jateng).
"Mudah-mudahan bisa mengurangi kemacetan di Mengkreng. Saat ini sudah semua bagus. Biasanya hari hari seperti ini tahun lalu sudah ada kepadatan dari barat ke timur. Kalau sudah mendekati hari H dari timur ke barat, seperti dati Surabaya juga Gresik ke barat arah Jawa Tengah," ujar Machfud, Sabtu (9/10).