Risiko Mudik dari Terminal Bus Bayangan

Rep: mgrol104/ Red: Reiny Dwinanda

Ahad 10 Jun 2018 09:09 WIB

Terminal Bayangan Pasar Rebo : Sejumlah Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mencari penumpang di terminal bayangan di Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (19/9). Foto: Republika/Iman Firmansyah Terminal Bayangan Pasar Rebo : Sejumlah Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mencari penumpang di terminal bayangan di Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemudik diimbau untuk tidak berangkat dari terminal bus bayangan. Seruan itu ditujukan agar pemudik terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah satu terminal bus bayangan yang kerap dimanfaatkan pemudik adalah di titik perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pada Sabtu (9/6) siang, terminal tidak resmi tersebut masih dipadati para pemudik.

"Sebetulnya Dinas Perhubungan sudah menertibkan terminal-terminal bayangan di DKI Jakarta karena itu dilarang dan tidak dijamin keselamatannya," kata Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Emiral August di Jakarta, Sabtu.

Emiral mengatakan jika naik dan berangkat dari terminal bayangan, penumpang tentu tidak bisa memastikan keamanan kendaraan. Begitu pula dengan kesehatan pengemudi.

"Bus harus langsung ke terminal, tidak boleh berhenti di sana (terminal bayangan) dan penumpang harus naik dan berangkat dari terminal resmi," katanya.

photo
Terminal Bayangan Pasar Rebo : Sejumlah Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mencari penumpang di terminal bayangan di Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (19/9).

DKI Jakarta memiliki empat terminal utama dan lima terminal bantuan yang bisa digunakan pemudik yang akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran. Emiral menegaskan Pasar Rebo tidak termasuk di antaranya.

"Kami imbau, jangan naik dari situ. Terminal bayangan akan ditertibkan oleh Dinas Perhubungan, mobilnya bisa dikandangin," ujarnya.

Sementara itu, Terminal Kampung Rambutan terus mengalami peningkatan jumlah pemudik yang akan pulang ke wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sejumlah kawasan di Sumatra.

Sebelumnya, pada H-8 jelang Idul Fitri, Terminal Lebak Bulus yang menjadi terminal bantuan masih relatif sepi dari pemudik. Meski begitu persiapan menyambut arus mudik telah dilakukan.

Dari pantauan Republika.co.id, sudah terlihat pendirian posko kesehatan dari Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Madya Jakarta Selatan. Petugas posko sudah mulai melakukan tugasnya memeriksa kesehatan awak pengemudi dan kondektur.

Dr Puji Astuti dari Dinas Kesehatan mengatakan pengemudi akan diperiksa tekanan darah, gula darah, alkohol respirasi, dan narkoba. Hasil tes tersebut akan menentukan apakah pengendara layak jalan, layak jalan dengan syarat, atau tidak layak jalan.

“Pengemudi yang layak jalan dengan syarat harus cek kesehatan kembali di terminal selanjutnya,” ujar Puji.

Terpopuler