Mudik, Pekerjaan Konstruksi di Tol Jakarta-Cikampek Disetop

Red: Israr Itah

Ahad 10 Jun 2018 01:01 WIB

Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat. Foto: Risky Andrianto/Antara Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pengerjaan konstruksi di sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek dihentikan sementara selama musim mudik Lebaran 2018. Penghentian dimulai pada 5 Juni hingga 25 Juni 2018 agar mengoptimalkan kapasitas jalan tol.

"Untuk mengoptimalkan kapasitas jalan agar tidak terganggu," kata General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman di Gerbang Tol Cikarang Utama, Jawa Barat, Sabtu (9/6).

Ruas tol Jakarta-Cikampek saat ini sedikitnya tengah dilaksanakan dua proses konstruksi besar, yakni pembangunan jalur Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bekasi, tol Jakarta-Cikampek bertingkat (elevated), Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) tahap 2 ruas Cibitung-Cilincing. Selain banyak, proyek konstruksi di ruas tol Jakarta-Cikampek tersebut memakan beberapa bagian jalan sehingga mengakibatkan di ruas tol ini kerap kali terjadi kepadatan.

Selain pekerjaannya dihentikan, lanjut Raddy, titik-titik yang menjadi simpul kemacetan karena penyempitan arus (bottle neck) di km 10, 21, 30 dan 28 dari arah Cikampek, juga dilakukan pengkondisian agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

"Di sana kami lakukan pergeseran peralatan kebutuhan konstruksi untuk menciptakan sedekat mungkin jumlah lajur yang normal sehingga kapasitasnya bisa maksimal," ujar dia.

Kebijakan Jasa Marga terkait konstruksi di tol Jakarta-Cikampek ini, termasuk salah satu strategi besar distribusi beban untuk mengatasi kemacetan di salah satu jalur utama menuju Jakarta tersebut.

Strategi lainnya selain terkait konstruksi, kendaraan-kendaraan besar golongan II ke atas dilarang oleh pemerintah agar tidak beroperasi dan pada 12-14 Juni. Sebelumnya, larangan itu bersifat imbauan.

"Imbauan itu tampak berpengaruh signifikan pada kepadatan arus lalu lintas di ruas tol," ujar Raddy.

Selain itu, pihak Jasa Marga juga memberlakukan contra-flow jika terjadi antrean setelah gerbang tol. Jika kepadatan terjadi di satu titik sekitaran pintu tol, dilakukan pengalihan arus ke gerbang tol terdekat.

Sebagai antisipasi kepadatan di Cikarang Utama sendiri akibat persoalan terkait saldo kartu yang kurang, pihak Jasa Marga menyiapkan sebanyak 9.000 kartu perdana bagi pengguna jalan, dan membuka tiga loket top up di tempat.

"Selain itu ada juga pembaca kartu bergerak (mobile reader) sejumlah 15 unit yang dibawa oleh petugas kami untuk mempercepat proses transaksi sehingga di gerbangnya tinggal tunjukan karcis langsung jalan," ucap Raddy.

Jasa Marga memprediksi pada Sabtu malam ini akan terjadi puncak arus mudik di ruas tol Jakarta-Cikampek dengan perkiraan kendaraan melintas 112-114 ribu. In artinya meningkat sekitar 60 persen dari saat normal yang berada di angka 68 ribu -77 ribu.

Terpopuler