REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi meminta umat Islam untuk tetap beribadah meski melakukan mudik menjelang Idul Fitri tahun ini. "Jangan meninggalkan kewajiban," kata Zainut di Jakarta, Sabtu (9/6).
Dia mengatakan, banyak kewajiban bagi umat Islam selama bulan Ramadhan yaitu shalat, berpuasa dan membayar zakat fitrah. Jika diamalkan maka tentu akan baik.
Kendati begitu, Zainut memaklumi jika ada sebagian umat Islam yang dalam perjalanan mudiknya mengalami kesulitan untuk tetap berpuasa.
Orang Islam, kata dia, diperbolehkan tidak berpuasa jika dalam perjalanan jauh sedikitnya 80 mil. Dalam kondisi seperti itu, Muslim mendapatkan rukhsah atau keringanan boleh tidak berpuasa tetapi harus menggantinya di waktu lain.
"Orang musafir bisa menjalankan ibadah puasa, dia berpuasa lebih baik, berpuasa di bulan Ramadan lebih utama, tapi kalau tidak kuat ya tidak dipaksakan," kata dia.
Zainut juga mengingatkan pemudik untuk tetap menjaga keselamatan selama perjalanan mudik. "Yang mau melaksanakan mudik, harus benar-benar menjaga keselamatan, karena sering perjalanan mudik diwarnai berbagai peristiwa yang mengenaskan," kata dia.
Untuk itu, dia berharap proses mudik dapat lancar dan pemudik bisa bertemu dengan keluarga sehingga melaksanakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan.
Bagi aparat keamanan, dia berharap agar dapat memberikan jaminan keamanan kepada pemudik. "Kami berharap kepada kepolisian memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat yang pulang kampung, memberikan informasi dan imbauan kepada pemudik sehingga nyaman dan selamat," kata dia.