Ketua DPR Minta Distribusi Elpiji Lancar

Red: Agung Sasongko

Sabtu 09 Jun 2018 20:58 WIB

Suasana operasi pasar untuk antisipasi kelangkaan elpiji melon di Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Selasa (5/12). Operasi pasar yang menyediakan 560 tabung gas ini dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Achsin Prasetyo. Foto: Republika/Adinda Pryanka Suasana operasi pasar untuk antisipasi kelangkaan elpiji melon di Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Selasa (5/12). Operasi pasar yang menyediakan 560 tabung gas ini dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Achsin Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah seriusi kelangkaan elpiji kemasan tiga kilogram di beberapa daerah. Sebab, elpiji yang dikenal dengan kemasan tabung melon itu sudah mulai langka saat jelang Lebaran. 

“Agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Pertamina memastikan distribusi gas elpiji berjalan dengan lancar guna menjaga pasokan gas elpiji tetap aman, terutama selama bulan suci Ramadan hingga Lebaran 2018,” ujar politikus yang akrab disapa dengan panggilan Bamsoet itu, Sabtu (9/6).

Bamsoet menambahkan, hal yang perlu diwaspadai dan diantisipasi adalah kemungkinan pihak-pihak yang berniat mengeruk untung besar dengan menimbun elpiji kemasan tabung melon. Karena itu, harus ada pengawasan ketat terutama di tingkat agen.

“Kementerian ESDM dan Pertamina agar meningkatkan pengawasan terhadap penjualan gas di tingkat agen guna mencegah terjadinya penimbunan dan penjualan gas melalui pengecer,” tuturnya.

Selain itu, Bamsoet juga mendorong Polri meningkatkan pengawasan sekaligus menindak penimbun elpiji kemasan tiga kiloan. “Polri sudah punya Satgas Pangan untuk meningkatkan pengawasan serta menindak tegas pihak-pihak yang mencari keuntungan di balik kelangkaan gas elpiji tiga kilo itu,” tegasnya

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan pemerintah terus memantau dan memastikan ketersediaan BBM dan elpiji bagi masyarakat dan pemudik cukup selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018.

Pertamina juga dilaporkan telah mengantisipasi puncak atau lonjakan kebutuhan elpiji selama Ramadhan dan Lebaran 2018 sebesar 17 persen dari kondisi normal.

Vice President Gas Domestik Pertamina Kusnendar dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (16/5), mengatakan Pertamina memproyeksi kenaikan permintaan elpiji pada puncaknya terjadi pada H-7 Lebaran mencapai 27.000 metrik ton dari kondisi normal 23.124 metrik ton.

Kusnendar menjelaskan Pertamina pada masa Satgas Lebaran menambah stok dan penyaluran elpiji sebanyak empat persen dari kondisi normal 23.124 metrik ton menjadi 24.113 metrik ton.

Menurut dia, pengalaman 2017, kenaikan permintaan elpiji rata-rata pada Ramadhan dan Lebaran mencapai tiga persen, namun sebagai antisipasi, Pertamina menambah pasokan sebesar empat persen dari biasanya