Sistem Buka Tutup Tol Fungsional Salatiga-Kartasura Dilanjut

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 09 Jun 2018 12:40 WIB

Kendaraan pemudik melintas di ruas tol fungsional Salatiga- Kartasura, di wilayah Susukan, Kabupaten Semarang, Jumat (8/6). Mulai hari ini, PT JSN telah membuka ruas tol fungsional ini bagi kendaraan pemudik. Foto: Republika/Bowo Pribadi Kendaraan pemudik melintas di ruas tol fungsional Salatiga- Kartasura, di wilayah Susukan, Kabupaten Semarang, Jumat (8/6). Mulai hari ini, PT JSN telah membuka ruas tol fungsional ini bagi kendaraan pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Buka tutup arus lalu lintas terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kendaraan pemudik yang melintas di ruas tol fungsional Salatiga-Kartasura. Hal ini dilakukan untuk mengurai sendatan arus lalu lintas di dalam ruas tol fungsional, akibat bottleneck (penyempitan) jalur darurat jembatan Kali Kenteng, di wilayah Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Pada Sabtu (9/6) pagi, buka tutup lalu lintas di ruas tol fungsional ini kembali dilakukan jajaran Satlantas Polres Semarang bersama petugas PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN). Setelah satu jam dibuka pada pukul 06.00 WIB, sendatan arus lalu lintas akibat penyempitan jalur ini terpantau mencapai 1,5 kilometer atau mengular hingga Rest Area KM 467+500 (Rest Area Koripan).

Dengan adanya sistem buka tutup ini, arus lalu lintas dari arah ruas tol Semarang yang akan menuju Surakarta dialihkan keluar melalui gerbang tol (GT) operasional Salatiga dan selanjutnya menuju Tingkir-Tengaran hingga perbatasan Kabupaten Boyolali.

"Setelah sendatan terurai, maka arus lalu lintas di ruas tol fungsional Salatiga-Kartasura ini dibuka kembali bagi pemudik," ujar Kasatlantas Polres Semarang, Sandhi Wiedyanoe, Sabtu (9/6).

Ia juga menegaskan, secara umum ruas tol fungsional Salatiga-Kartasura sepanjang 32,24 kilometer ini cukup aman dilalui pada arus mudik Lebaran kali ini. Memang ada penyempitan dari empat lajur menjadi dua lajur kendaraan. Selain itu, di jalur darurat jembatan Kali Kenteng, petugas harus menyortir kendaraan yang melintas.

Penyortiran dilakukan agar pengguna ruas tol fungsional ini dapat mendaki tanjakan jalur darurat satu per satu dengan selamat. "Semua ini dilakukan petugas karena aspek keselamatan pengguna ruas tol fungsional ini," kata Sandhi.

Satlantas Polres Semarang juga telah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas jika akibat buka tutup arus lalu lintas di ruas tol fungsional ini berdampak pada kepadatan arus di jalur utama Tengaran-Boyolali. Kendati begitu, jalur utama Tengaran pada H-6 Lebaran ini terpantau masih landai dan cukup kondusif. Namun demikian, jika terjadi lonjakan volume kendaraan cukup signifikan, Satlantas Polres Semarang telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Slatiga dan Polres Boyolali untu kmemprioritaskan arus lalu lintas yang akan menuju Solo.

"Untuk itu telah disiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas di jalur utama Tengaran-Boyolali, termasuk contra flow 4:0 jika memang opsi ini harus dilakukan guna mengantisipasi stagnasi arus lalu lintas di jalur utama Tengaran tersebut," katanya.

Terpopuler