Penumpang Angkutan Lebaran di Jatim Diprediksi Naik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil

Sabtu 09 Jun 2018 12:34 WIB

Penumpang mengintip dari balik jendela saat kapal Pelni Nggapulu asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang mereka tumpangi berlabuh di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/6). Sebagian warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan arus mudik Lebaran 2018. Foto: Zabur Karuru/Antara Penumpang mengintip dari balik jendela saat kapal Pelni Nggapulu asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang mereka tumpangi berlabuh di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/6). Sebagian warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan arus mudik Lebaran 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi memprediksi, jumlah penumpang angkutan Lebaran 2018 di Jatim diprediksi meningkat. Wahid memprediksi peningkatan yang terjadi pada lebaran 2018 hingga 5,8 persen. Maka dari itu armada yang disiapkan untuk mengangkut penumpang pun ditingkatkan.

Wahid menjelaskan, prediksi kenailan tersebut dapat dilihat dari armada yang tersedia. Di mana ada 5.900 bus dengan estimasi penumpang 4.065.451 atau naik 5 persen, angkutan kereta api ada 726 gerbong dengan estimasi 1.078.621 orang atau naik 7 persen, angkutan penyeberangan ada 49 kapal dengan estimasi penumpang 1.414.450 atau naik 3,8 persen, serta kapal laut ada 49 kapal dengan estimasi penumpang 213.050 orang, atau naik 4 perse.

"Kemudian angkutan udara sebanyak 8.713 flight dengan estimasi penumpang 1.302.511 atau naik 10 persen. Itu pun kita masih siagakan ekstra flight lainnya," kata Wahid dalam acara Pengarahan Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Jatim 2018 di Hotel JW Marriott Surabaya, Sabtu (9/6).

Namun demikian, Wahid mengaku Jatim sudah sangat siap menyambut arus mudik dan arus balik lebaran 2018. Terlebih, kata dia, infrastruktur di Jatim sudah sangat siap. Seperti infrastruktur jalan, Wahid menjamin di Jatim sudah siap.

"Infrastruktur jalan nasional Alhamdulillah 84 persen mantap, dan jalan provinsi 88 persen mantap. Kalaupun ada kerusakan, hanya kerusakan ringan dan gelombang kecil yang itu tidak membahayakan lalu lintas," ujar Wahid.

Apalagi lanjut Wahid, saat ini ruas Tol Trans Jawa sudah tersambung hingga ke Surabaya dan bahkan hampir sampai ke Malang. Meskipun masih ada beberapa ruas jalan yang diberlakukan fungsional.

Wahid melanjutkan, sebagai persiapan lainnya, Dishub Jatim juga telah melakukan ramp check atau pengecekan terhadap 36.517 angkutan yang ada di Jatim. Hasilnya, 2.800 (7,67 persen) kendaraan diketahui tidak laik jalan dan tidak diperbolehkan mengangkut penumpang.

Dinas Perhubungan Jatim juga melakukan pemantauan arus lalu lintas melalui 160 CCTV. Dimana 133 CCTV diantaranya adalah milik Polri dan 27 sisanya merupakan milik Dishub Jatim.