Lebaran, Jalur Pendakian Gunung Gede dan Pangrango Ditutup

Red: Ratna Puspita

Sabtu 09 Jun 2018 10:52 WIB

 Suasana pengunjung Air Terjun Cibeureum di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bogor, Sabtu (20/9). (Republika/Raisan Al Farisi) Suasana pengunjung Air Terjun Cibeureum di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bogor, Sabtu (20/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) menutup sementara jalur pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango untuk umum. Penutupan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Dari hasil rapat koordinasi Operasi Ketupat Lodaya 2018, maka diputuskan mulai 11 hingga 20 Juni jalur pendakian ke kedua gunung tersebut ditutup untuk umum," kata Kepala BBTNGGP Wahju Rudianto melalui siaran pers, Sabtu (9/6).

Menurutnya, penutupan jalur pendakian ini seiring dengan libur dan cuti bersama Idul Fitri. Dengan demikian, calon pendaki diimbau agar mematuhi peraturan tersebut.

Ia mengingatkan jangan sampai ada yang nekat menerobos melalui jalur ilegal karena bisa menyebabkan kecelakaan. Selain itu, pendakian di TNGGP merupakan salah satu kegiatan yang mengandung risiko tinggi terjadi kecelakaan.

Selain kecelakaan, risiko lain yang bisa terjadi, yakni hipotermia. Apabila terjadi kecelakaan dan ada pendaki yang sakit, maka memerlukan evakuasi yang melibatkan petugas dan volunteer.

Karena itu, pada libur dan cuti bersama ini, BBTNGGP menutup sementara aktivitas pendakian. Sebab, dikhawatirkan ada pendaki yang mengalami sesutu hal tetapi personelnya terbatas.

"Kami pun mengimbau kepada para pendaki yang masih ada di puncak atau di jalur pendakian agar segera turun karena lusa sudah benar-benar bersih dari pendaki," tambahnya.

Wahju mengatakan untuk antisipasi adanya penyusup atau pendaki ilegal, BPTNGPP mengerahkan polisi hutan, volunteer dan petugas untuk mengawasi lokasi-lokasi rawan.