REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seperti prediksi semula, jalur darurat jembatan Kali Kenteng menjadi titik kritis di ruas tol fungsional Salatiga-Kartasura. Terutama, tanjakan terjal jalur darurat di bawah lokasi pembangunan jembatan kali Kenteng.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Jumat (8/6), arus lalu lintas di ruas tol fungsional melambat beberapa ratus meter menjelang jalur darurat jembatan Kali Kenteng ini. Karena, mobil yang akan mendaki tanjakan jalan darurat ini harus bergantian.

Bahkan, beberapa mobil yang tidak kuat menanjak atau terlambat memindahkan gigi rendah, terpaksa berhenti di tengah tanjakan. Hal ini menjadikan kendaraan berikutnya harus menunggu.

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) telah mengerahkan satu hingga dua orang petugas, khusus untuk membantu mengganjal roda kendaraan yang tidak kuat mendaki tanjakan. Sementara, petugas lain ikut mengatur arus kendaraan lain yang akan mendaki tanjakan. Termasuk, unit mobil patroli PTJSN juga ditempatkan di jalur darurat tersebut.

Sejak dibuka fungsional mulai pukul 06.00 WIB, volume kendaraan di ruas tol fungsional ini terus bertambah. Sehingga, jalur darurat ini menjadi simpul antrean panjang kendaraan pemudik pada pukul 15.00 WIB.

Tim Teknik PT Waskita, Harsana yang dikonfirmasi mengatakan, untuk mengurai antrean kendaraan ini, pengelola jalan tol melakukan buka tutup arus lalu lintas di ruas tol fungsional ini, pada pukul 15,10 WIB.

Arus lalu lintas tol fungsional Salatiga-Kartasura sementara ditutup dan dialihkan keluar menuju eksit tol Salatiga-jalan Tingkir Raya-jalur utama Tengaran dan seterusnya.

"Lalu lintas di ruas tol fungsional arah Kartasura dibuka kembali setelah antrean di jalur darurat mencair. Sistem buka tutup dilakukan untuk mengurai antrean kendaraan yang akan memasuki jalur darurat," ujarnya.