Ini Tip Mudik Sehat dan Nyaman dari Menkes

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andri Saubani

Jumat 08 Jun 2018 19:14 WIB

Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek melepas keberangkatan 25 bus rombongan mudik Lebaran di Jakarta, Jumat (8/6) sore. Peserta mudik adalah karyawan/karyawati Kementerian Kesehatan beserta keluarga. Foto: Republika/Shelbi Asrianti Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek melepas keberangkatan 25 bus rombongan mudik Lebaran di Jakarta, Jumat (8/6) sore. Peserta mudik adalah karyawan/karyawati Kementerian Kesehatan beserta keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa libur bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah sudah menjelang. Sebagian orang yang turut melanggengkan tradisi mudik setiap Lebaran ada baiknya menyimak kiat mudik sehat dan nyaman dari Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek.

Nila mengatakan, hal pertama adalah memastikan diri sendiri dan keluarga dalam kondisi sehat saat akan pergi mudik. Apabila tubuh sedang kurang fit, jangan memaksakan diri dan tunggu kesehatan membaik terlebih dahulu.

"Perjalanan mudik pasti melelahkan. Jadi, semua anggota keluarga harus benar-benar sehat. Jangan juga terlalu excited untuk mengurangi tingkat stres saat persiapan berangkat," ujar perempuan 69 tahun itu.

Dia mengingatkan pentingnya minum air putih dalam jumlah cukup selama perjalanan. Apabila pemudik sedang berpuasa, pastikan asupan air putih saat sahur dan berbuka benar-benar memadai, sekitar dua liter sehari.

In Picture: Pantauan Udara Gerbang Tol Cikarang Utama.

Ahli oftalmologi tersebut juga mewanti-wanti agar pengemudi tidak meminum obat yang menyebabkan kantuk, alkohol, atau terlalu banyak minuman berenergi. Pengemudi sepeda motor sebaiknya beristirahat setiap dua jam sekali dan empat jam bagi yang mengendarai mobil.

Menurut Nila, jam keberangkatan mudik juga perlu dipertimbangkan dengan cermat. Pasalnya, berdasarkan riset, kecelakaan saat mudik sering kali terjadi sekitar pukul 10 pagi sampai 12 siang, juga menjelang Maghrib.

"Gunakan masker supaya tidak terpapar asap, debu, dan polusi. Pencegahan lain dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun, juga memperhatikan makanan yang dikonsumsi sebelum dan selama perjalanan," kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Nila hari ini melepas rombongan karyawan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengikuti kegiatan "Pulang Mudik Bersama". Sebanyak 25 bus berangkat dari halaman kantor Kemenkes di Kuningan, Jakarta, Jumat (8/6) sore.

"Selamat mudik, semoga sehat di perjalanan, selamat sampai tujuan dan berkumpul bersama keluarga. Jangan lupa menjaga kesehatan selama di kampung halaman agar bisa bertugas kembali di hari pertama masuk kerja," ujar Nila.

Peserta "Pulang Mudik Bersama" adalah karyawan beserta keluarga. Para pegawai berasal dari seluruh unit eselon I, baik PNS, pegawai honorer, pramubakti, sopir, maupun pegawai outsourcing.

Jurusan bus mudik antara lain Purworejo (PP), Yogyakarta (PP), Solo (PP), Surabaya (PP), Lampung, Palembang, dan Padang. Selain 25 bus mudik (1.010 kursi) yang berangkat, akan ada 12 bus balik (480 kursi) yang membawa pemudik pulang ke Jakarta.

Jumlah keseluruhan bus mudik dan bus balik sebanyak 37 unit itu bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2017, terdapat 22 bus mudik dan 10 bus balik, yang jumlahnya pun mengalami peningkatan sejak program digagas pada 2013.

Guna menjamin keamanan dan keselamatan para penumpang, Kemenkes RI sudah mengecek kondisi armada bus secara keseluruhan. Semua pengemudi dan kondektur juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti tes darah dan tes urine.

"Dengan adanya mudik bersama ini, jajaran Kementerian Kesehatan turut berkontribusi terhadap kebijakan pemerintah untuk mengurangi kemacetan dibandingkan jika karyawan kami mudik sendiri-sendiri," tutur Nila.

Terpopuler