REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA, BALI -- Kendaraan para pemudik mulai memadati Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (8/6) sore. Sejak pagi hingga siang kondisinya sempat sepi.
"Saya antre hampir setengah jam untuk mencapai loket pembelian tiket. Tapi setelah masuk ke pelabuhan, hanya menunggu sepuluh menit sudah masuk kapal," kata Maya, salah seorang pemudik yang membawa kendaraan pribadi dengan tujuan Yogyakarta.
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan, pihaknya memang memerkirakan kendaraan pemudik mulai padat Jumat sore.
Prediksi itu berdasarkan rata-rata pemudik menunggu anak-anaknya menerima pembagian raport sekolah, sebelum pulang ke Jawa.
"Kami memang memprediksi Jumat sore pemudik mulai padat. Itu bisa berlangsung hingga Sabtu dan Minggu," katanya.
Pantauan di lapangan, selain mobil pribadi, kendaraan jenis sepeda motor juga mulai ramai memasuki Pelabuhan Gilimanuk.
Sebelum menuju loket tiket, mereka melewati pemeriksaan surat kendaraan dan SIM oleh petugas kepolisian, yang tetap menjalankan prosedur meskipun kendaraan ramai berdatangan.
Seperti yang dialami Maya, setelah berhasil masuk ke areal parkir Pelabuhan Gilimanuk, pemudik tidak menunggu terlalu lama untuk masuk ke dalam kapal yang menyeberangkan mereka ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sebelumnya Heru mengatakan, saat kendaraan pemudik mulai padat, loket tiket yang berjumlah tujuh buah akan dibuka agar pemudik cepat masuk ke pelabuhan.
Sementara untuk kapal yang siap beroperasi di Selat Bali, ia mengatakan, total ada 56 unit namun sampai saat ini baru dijalankan 32 unit.
Selain kapal yang biasa berlayar di Selat Bali, pihaknya juga kedatangan kapal dari Surabaya dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan kapal lainnya.
"Memang tidak sebesar kapal portlink yang dulu pernah dioperasikan saat mudik, tapi kapal ini juga lebih besar dibandingkan kapal yang biasanya beroperasi disini," katanya.