REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta pemudik yang menggunakan jalur laut untuk tertib. Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut Gus Rional mengatakan hingga saat ini masih saja ada penumpang liar atau penumpangberlebih.
Pada musim mudik tahun lalu, banyak ditemukan penumpang yang memaksa masuk naik ke kapal walaupun sudah penuh. "Ini baik penumpang tersebut punya tiket atau tidak, karena ingin cepat mudik ataupun takut tidak terangkut," kata Rional kepada Republika.co.id, Kamis (7/6).
Untuk itu, Rional menegaskan pada masa mudik dan balik Lebaran tahun ini diperlukan ketertiban dari pengguna jasa kapal laut. Sebab, kata dia, sering kali pengguna jasa sendiri yang tidak tertib dan sabar. Padahal, ini untuk keselamatan penumpang itu sendiri.
Dia mengimbau pengguna jasa kapal laut pada masa mudik ini selalu mengikuti aturan dari petugas dan bersabar. "Karena kami akan selalu mengutamakan pelayanan kepada para penumpang," tutur Rional.
Terlebih, tahun ini selain Kemenhub banyak lembaga atau kementerian lain yang juga menyelenggarakan mudik gratis. Hal itu menurutnya juga memicu keramaian penumpang sehingga diperlukan ketertiban dari pengguna jasa.
Untuk meminimalisasi penumpang liar, Rional mengatakan Ditjen Perhubungan Laut sudah memerintahkan pemeriksaan terhadap penumpang. "Setelah di kapal sebelum berangkat harus dicek kesesuaian manifes penumpang, kelaik lautan kapal juga telah di cek sebelumnya dan dipastikan laik laut," ujar Rional.
Selain itu, dia memastikan petugas di setiap pelabuhan akan mengatur arus penumpang selama menunggu kapal. Hal itu dilakukan baik saat proses pemberangkatan dan kedatangan pemudik kapal laut.
Rional juga mengingatkan jika penumpang tidak ingin berdesak-desakan saat membeli tiket di pelabuhan, maka bisa melalui online. "Sudah banyak tiket yang dibeli secara online. Pengguna jasa bisa memanfaatkan itu jadi tidak perlu antre danmenunggu di pelabuhan," ungkap Rional.