Wapres JK Pantau Arus Mudik di Stasiun Gambir

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah

Kamis 07 Jun 2018 14:37 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan sejumlah pemudik di atas kereta Argo Dwipangga Fakultatif tujuan Surabaya,  saat memantau persiapan arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (7/6) Foto: dok. Biro pers wapres Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan sejumlah pemudik di atas kereta Argo Dwipangga Fakultatif tujuan Surabaya, saat memantau persiapan arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (7/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro memantau arus mudik di Stasiun Gambir, Kamis (7/6). Sebelum memimpin Apel Siaga Lebaran di Lapangan Utama Stasiun Gambir, wakil presiden sempat memantau Pos Kesehatan di stasiun tersebut.

Usai memantau Pos Kesehatan, Jusuf Kalla langsung naik menuju peron di jalur 3. Adapun di jalur 3 telah tersedia Argo Dwipangga Fakultatif jurusan Solo dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WIB. Jusuf Kalla sempat masuk ke dalam kereta tersebut dan berdialog dengan beberapa penumpang. "Ini semua mau ke Yogja ya? Enak ya sekarang keretanya,?" ujar Jusuf Kalla sambil bersalaman dengan seorang pemudik pria berusia paruh baya.

Jusuf Kalla lantas menyalami seorang wanita paruh baya dan menanyakan perihal perjalanan mudik yang akan ditempuhnya. "Jadi ini mau pulang kampung ya?" ujarnya.

Usai melakukan pemantauan arus mudik, Jusuf Kalla memastikan pemerintah telah menyiapkan arus mudik dengan matang. Apalagi, mudik telah menjadi agenda tahunan yang selalu dilaksanakan. "(Kementerian) Perhubungan, menterinya selalu keliling untuk melihat fasilitas, polisi, pemerintah daerah itu saya kira sudah siap semua. Ini kan hal yang tiap tahun kita alami," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengimbau kepada para pemudik agar dapat mengatur waktunya dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan maupun penumpukan penumpang. Untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik, pemerintah telah menambah cuti di awal lebaran bagi aparatur sipil negara.

Jusuf Kalla menjelaskan, mudik menjadi salah satu faktor kebahagiaan tertinggi bagi manusia. Ketika mudik ke kampung halaman, mereka memiliki momen untuk reuni dan bertemu dengan keluarga. Oleh karena itu, Jusuf Kalla berpesan kepada seluruh relawan PMI dan juga petugas pelayanan lainnya agar dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi. Adapun berdasarkan data, Jusuf Kalla menyebut kecelakaan mudik lebran di seluruh Indonesia bisa menyebabkan kematian lebih dari 500 jiwa.

"Jumlah penduduk yang begini besar di Indonesia 250 juta, dan kalau mudik 20 persen saja itu berarti yang bergerak dalam waktu seminggu itu bisa 50 juta orang di seluruh Indonesia. Oleh karena itu maka saya ingin menyampaikan sekali lagi, tugas Anda ialah membahagiakan orang, membahagiakan masyarakat, menghindarkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul," kata Jusuf Kalla.