Tol Cisumdawu dan Bocimi Belum Bisa Dipakai Pemudik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya

Kamis 07 Jun 2018 13:17 WIB

Foto udara salah satu jembatan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Desa Citali, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa, (29/5). Foto: Antara/Raisan Al Farisi Foto udara salah satu jembatan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Desa Citali, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa, (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalan tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) maupun jalan tol Bocimi tahun ini belum bisa digunakan untuk mudik lebaran. Menurut Sekda Provinsi Jabar, Iwa Karniwa, kedua jalan tol tersebut belum bisa digunakan untuk mudik karena pembangunannya belum selesai.

"Paling baru di seksi 2 fase 1 sudah selesai. Jadi belum selesai semuanya dan belum bisa digunakan mudik," ujar Iwa kepada wartawan, Kamis (7/6).

Menurut Iwa, pembangunan tol Cisumdawu belum selesai karena posisinya memang target penyelesainnya setelah hari raya. "Sekitar Agustusan selesainya (Cisumdawu). Kalau Sukabumi Cigombong itu kan sekitar 15 Km info terakhir gitu," katanya.

Namun, menurut Iwa, ia akan memonitor terus perkembangan pembangunan kedua tol tersebut untuk memastikan apakah ada kemungkinan bisa dipakai mudik atau tidak. "Sampai jumat kita cek lagi. Sementara masih belum karena diperkirakan selesai Agustus-September. Tapi on progress," katanya.

Sebelumnya, Iwa mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat untuk memerintahkan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Majalengka dalam melakukan pembebasan lahan.

Menurutnya, terkait permasalahan pembebasan lahan tanah milik Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) saat ini juga sudah mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menggunakan tanah tersebut dan tidak harus melakukan ganti rugi karena merupakan tanah negara.

"Saya sudah minta kepada BPN untuk segera dilakukan proses pengukuran dan proses kontruksi," kata Iwa

Saat ini, kata dia, proses pengukuran di lahan milik IPDN seluas 60 hektare yang dipakai untuk pembangunan seksi 1 yaitu dari Cileunyi sampai Rancakalong sudah mencapai 60 persen. Selanjutnya, untuk pembebasan lahan yang menyangkut sebagian tanah milik Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Tanjungsari saat ini juga sudah bisa dilakukan dan sedang dalam penggantian lahan.

"Sehingga dengan demikian baik itu seksi I maupun seksi II proses pembebasannya sudah berjalan dengan baik," katanya

Iwa mengatakan, pembangunan terowongan atau tunnel kembar sepanjang 472 meter yang menghubungkan Sumedang - Cileunyi maupun sebaliknya juga dinilai berjalan dengan baik dan tidak memiliki kendala karena setiap harinya progres pembangunan mencapai 4,5 meter.

"Perkembangannya terakhir dari Sumedang ke Cileunyi sudah sekitar 213 meter dan untuk yang dari Cileunyi ke Sumedang itu sudah sekitar 115 meter," katanya.

Terpopuler