REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga untuk memberikan keamanan dan kelancaran pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. Beberapa langkah juga telah dilakukan oleh Ditlantas untuk mengatasi membeludaknya kendaraan di jalan tol.
Salah satunya adalah membebaskan biaya pada pemudik saat macet di dalam tol. "Tahun lalu kalau lebih dari lima kilometer akan dibebaskan. Itu atas petunjuk Mabes Polri dan Jasa Marga," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf saat dikonfirmasi, Rabu (6/6).
Selain itu, Yusuf mengatakan, Jasa Marga telah menyediakan 25 unit mesin pembaca kartu elektronik tol (e-toll). Hal ini disiapkan guna menghindari antrian panjang di gerbang tol.
"Ada saran saya jadi petugas itu dari Jasa Marga mendatangi ke sopir. Jadi bantu tap in. Biar cepat. Kemarin sudah disiapkan 25 alat. Jadi, masing-masing pintu (tol) ada. Itu situasional," ujar dia.
Lebih lanjut, kepolisian telah memerintahkan agar Gerbang Cikarang Utama dibuka seluruhnya untuk umum. Sebab, di gerbang tersebut sering terjadi kemacetan yang panjang.
"Semua harus dibuka. Sebab, prediksi kita kendaraan keluar Jakarta pada Jumat sore. Tanggal 8," tutur Yusuf.
Demi keamanan para pemudik yang terpaksa harus menginap di rest area, kepolisian akan mengerahkan personelnya untuk menjaga setiap rest area. Personel akan dikerahkan tanpa mengenakan seragam layaknya intel.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, ini dilakukan agar pemudik yang tidak sengaja tertidur, barangnya dapat tetap aman. "Nantinya di setiap rest area untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya akan ditempatkan anggota yang berseragam dan tak berseragam," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (6/6).
Ia menjelaskan, antisipasi ini tentu perlu dilakukan agar barang berharga yang dibawa oleh para pemudik dapat tetap aman. Artinya, para petugas ini akan ditugaskan berjaga selama mudik Lebaran 2018, terlebih pada jam-jam orang tidur.
"Ya kita antisipasi misalnya ada pemudik yang capek, tidur, lalu pintu mobil dibuka karena biasa mesin mobil dimatikan. Nah, barang berharga lupa. Kemungkinan kejahatan pencurian terbuka lebar. Pencuri gampang masuk. Di sanalah anggota yang akan memantau dan antisipasi," kata Argo.
Untuk berapa jumlah personel yang akan diturunkan, ia tidak menjelaskan lebih detail. Namun, dipastikan pihaknya akan menurunkan personel dengan menyesuaikan lokasi. "Anggotanya menyesuaikan lokasi. Tentatif ya. Jadi, kan setiap rest area luasnya beda," ujar mantan kabid Humas Polda Jawa Timur itu.
Lebih lanjut, Argo mengimbau kepada para pemudik yang akan pulang ke kampung halaman masing-masing untuk selalu waspada dengan segala macam bentuk kejahatan agar pemudik bisa melaksanakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah dengan nyaman.
"Ya kita imbau agar pemudi kalau ada yang istirahat atau tidur, jangan semuanya. Minimal ada yang jaga barang-barang bawaannya. Lalu, kalau pemudik mau istirahat di malam hari, diusahakan berhenti di bawah lampu penerangan atau tempat terang," ujarnya.